REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Alwi Shihab, menggelar pertemuan dengan Presiden Irak, Barham Salih.
Dalam pertemuan tersebut, Alwi didampingi 20 orang dari Kementerian Luar Negeri, Kantor Dagang Indonesia, BUMN/swasta, Pertamina, PGN, WIKA, Bank Exim (LPEI), Gajah Tunggal, Kreasindo, Audi Building Co., dan Elza Syarif Law Firm.
Sementara saat pertemuan dengan Presiden Irak pada Selasa (26/3), jajaran pejabat negara berjuluk negeri 1001 itu turut mendampi antara lain Menteri Perminyakan, Menteri Perdagangan dan Menteri Kesehatan Irak.
Alwi menuturkan, beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah kelanjutan eksplorasi ladang minyak di Western Desert, rekonstruksi infrastruktur, seperti rumah sakit, dan perumahan, peralatan medis dan obat-obatan serta tenaga medis (perawat). “Termasuk soal perdagangan tekstil, ban mobil, dan kertas,” kata dia dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (29/3),
Dia menjelaskan, dalam kunjungan kali ini, Bank Exim/LPEI menjajaki kerja sama dengan Trade Bank of Iraq (TBI) mengenai pembayaran perdagangan dan investasi dan KADIN Indonesia dan Irak menandatangani MOU kerja sama.
Dia menyebutkan, di antara respons Irak adalah Kementerian Perdagangan Irak akan mengirimkan delegasi dan pengusaha Irak pada TEI di Indonesia pada Oktober 2019.
Lebih lanjut, Alwi menutur, pertemuan juga mebahas situasi di Irak, khususnya Baghdad cukup aman, lalu lintas ramai dan macet di beberapa lokasi, pasar dan mal ramai.
“Masjid Syeikh Abdul Qadir Jaelani, Imam Hanafi dan Imam Khadamiyah dipenuhi jamaah,” tuturnya.