REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Siti Hardijanti Rukmana, biasa dipanggil Mbak Tutut, mengatakan pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih pemimpin bukan mencari musuh.
"Pemilu itu cari figur yang bisa memimpin. Jadi nggak usah saling menjelekkan dan mamaki, " kata Mbak Tutut di hadapan seribu relawan Partai Berkarya dari seluruh desa di Kabupaten Jombang dalam acara Silaturahmi dengan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jumat 29 Maret 2019.
Menurut Mbak Tutut, lihat program yang ditawarkan calon pemimpin dan kemampuannya. Sebab, katanya, yang diperlukan bangsa ini figur yang bisa memimpin
Putri Presiden Soeharto itu juga mengatakan pemilu juga memilih wakil rakyat. Masyarakat juga harus melihat program partai yang ditawarkan para caleg.
"Partai Berkarya mengusung program membangkitkan lagi desa desa lewat pertanian terpadu dan mandiri, " katanya yang disambut tepuk tangan relawan dan santri.
Partai Berkarya, lanjut Mbak Tutut, akan membimbing masyarakat desa menuju Mandiri pangan dan energi dan memberi bantuan peralatan. Sebab kehadiran Partai Berkarya untuk kembali melanjutkan perjuangan Pak Harto, menjadikan Indonesia sejahtera, adil dan makmur.
"Partai Berkarya tidak akan mengembalikan era Orde Baru. Partai Berkarya hanya ingin meneruskan perjuangan Pak Harto, " Mbak Tutut menegaskan.
KH Hasib Wahab Hasbullah, pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, mengatakan di era Pak Harto harga harga stabil dan terjangkau, dan pertanian maju.
" Kita merindukan Pak Harto. Jadi, tekad Keluarga Pak Harto melanjutkan perjuangan almarhum harus kita dukung, " katanya.
Ia juga mengingatkan santrinya bahwa Dusun Tambak Beras terbangun berkat Pak Harto. Namun perjuangan Pak Harto belum selesai, harus dilanjutkan dan didukung masyarakat.
Mbak Tutut, yang datang bersama Mamiek, meminta para kyai mendoakan agar Pemilu berlangsung aman, damai, dan Partai Berkarya mendapatkan empat persen suara