Sabtu 30 Mar 2019 07:43 WIB

Uang dari Sandiaga Uno Dominasi Dana Kampanye BPN

Dana kampanye yang dilaporkan BPN mencapai Rp 191,5 miliar

Rep: Ali Mansur/ Red: Nur Aini
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyapa pendukungnya saat kampanye terbuka di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (25/3/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyapa pendukungnya saat kampanye terbuka di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (25/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan penerimaan dana kampanye per September 2018 hingga Maret 2019. BPN melaporkan hingga saat ini dana yang terkumpul mencapai Rp 191,5 miliar.

Laporan dana kampanye tersebut disampaikan oleh Wakil Bendahara BPN Satrio Dimas. Menurutnya, angka itu didapat sejak memulai kampanye pada September 2018. "Jadi penerimaan dana kampanye sampai saat ini mencapai Rp 191,5 miliar. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi, baik perorangan maupun kelompok," ujar Dimas di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (29/3).

Baca Juga

Dari total angka tersebut, Dimas memaparkan pendapatan terbesar berasal dari Sandiaga Uno, dengan total sumbangan sebesar Rp 116 miliar atau 61 persen dari angka keseluruhan dana kampanye. Sedangkan Prabowo memberi sumbangan Rp 71,4 miliar atau 34 persen dari total keseluruhan. Sementara. Partai Gerindra telah menyumbang sebesar Rp 1,3 miliar.

Selain sumbangan dari Prabowo dan Sandiaga, dana itu juga berasal dari sumbangan perorangan dan kelompok. Sebesar Rp 598 juta berasal dari dana perorangan dan sumbangan kelompok sebesar Rp 701 juta. Jumlah sumbangan naik sekitar Rp 1,3 miliar selama tiga bulan terakhir atau sejak awal Januari 2019.

Dimas juga mengungkapkan, sebesar Rp 149,6 miliar telah mereka gunakan untuk keperluan kampanye. Dana itu digunakan untuk beberapa pos. "Seperti pembelian peralatan sebesar Rp 173,3 miliar, bahan kampanye terbuka, misalnya kaos, stiker, brosur, dan pamflet itu Rp 49,3 miliar, tatap muka Rp 31,6 miliar, dan operasional Rp 15,5 miliar," ujarnya.

Kemudian dana itu juga digunakan untuk sosial kemasyarakatakan Rp 11,9 miliar, teritori dan jaringan Rp 18,1 miliar, media center sebesar Rp 5 miliar, operasional posko Rp 3,5 miliar, dan sekretariat Rp 280 juta.

Sementara itu, Sandiaga mengaku belum melakukan perhitungan pasti terkait berapa besar harta kekayaan yang dia miliki telah berkurang untuk kampanye tersebut. Sebab, seluruh dana yang dikeluarkan baru akan diketahui setelah melakukan pelaporan LKHPN di akhir masa kampanye bersama Prabowo nanti. “Nanti di akhir mau lapor LKHPN, meski nggak wajib tapi kami akan lakukan,” kata Sandiaga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement