REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan akan merencanakan tarif Moda Raya Terpadu (MRT) khusus untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar, Kartu Pekerja, dan Kartu Lansia. Menurutnya, tarif khusus itu belum bisa berlaku pada waktu beroperasi secara komersial 1 April 2019.
"Ada skemanya di mana MRT akan ada masa kita akan berikan diskon. Tapi pengumuman nanti kalau sudah lengkap dulu, termasuk soal integrasinya," ujar Anies di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (29/3) malam.
Ia menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang mengupayakan integrasi antarmoda angkutan umumnya terlebih dahulu. Termasuk sistem pembayaran terintegrasi yang akan memudahkan masyarakat membayar.
Sekaligus, kata Anies, pemberian subsidi terhadap integrasi antarmoda melalui satu pintu. Selain itu, ia menambahkan, potongan harga terhadap tarif transportasi umum tersebut akan diberikan karena beberapa kalangan tersebut menggunakan MRT bukan untuk kegiatan perekonomian.
"Misal pelajar, lansia, buruh, banyak segmen masyarakat akan dapat perlakuan khusus karena mereka menggunakan transportasi kita bukan untuk kegiatan produksi secara ekonomi," jelas Anies.
Untuk diketahui, MRT Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) akan beroperasi secara komersial pada Senin (1/4). Tarif MRT berkisar Rp 3.000 untuk stasiun terdekat, rata-rata setiap stasiun akan bertambah Rp 1.000. Sampai Rp 14.000 untuk stasiun terjauh.