Sabtu 30 Mar 2019 14:36 WIB

Liam Neeson Minta Maaf Atas Komentar Rasialnya

Liam Neeson mengaku sedang emosi saat mengeluarkan komentar berbau rasial tersebut.

Rep: Santi Sopia/ Red: Gita Amanda
Liam Neeson
Foto: AP
Liam Neeson

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Liam Neeson meminta maaf atas komentar yang sempat dilontarkannya terkait keinginannya membunuh seorang pria kulit hitam. Menurut pemenang Oscar 1994 itu, komentar tersebut sejatinya tidak cukup pantas diungkapkan.

Permintaan maafnya tersebut diakui Neeson sudah melalui proses perenungan panjang. Ia tak menampik komentar itu keluar saat dirinya tengah emosi.

Komentar Neeson tersebut keluar saat ia menceritakan insiden 40 tahun lalu. Neeson  bermaksud memberikan tanggapan soal insiden pemerkosaan seorang temannya oleh pria kulit hitam, namun justru terselip komentar ingin membunuh kulit hitam.

Tak pelak, aktor Irlandia itu mendapatkan banyak protes, termasuk reaksi yang tidak diharapkan pada Februari lalu saat dirinya mempromosikan sebuah film. Tidak sampai di situ, acara karpet merah pemutaran perdana film Cold Pursuit di New York pun dibatalkan hingga filmnya menuai hasil buruk di box office.

Aktor berusia 66 tahun itu pun mengaku sadar, kendati komentarnya bermaksud membela seorang teman, tapi kalimatnya telah melukai banyak orang. Komentar itu dinilai sangat tidak bijak, mengingat kesalahan tidak melulu berasal dari kulit hitam.

"Apa yang saya gagal sadari adalah bahwa ini bukan tentang membenarkan amarah saya bertahun-tahun yang lalu, tetapi juga tentang dampak kata-kata saya hari ini," katanya.

Neeson mengatakan meskipun komentar yang dibuatnya tidak mencerminkan seluruh kulit hitam, tapi dia menyadari komentarnya bisa sangat menyakiti banyak orang dan memecah belah. "Saya sangat meminta maaf," ujarnya dilansir laman Reuters, Sabtu (30/3).

Dalam sebuah pernyataan, Neeson meminta maaf atas pemikiran dan tindakannya yang menurutnya tidak dapat diterima itu. Dia menambahkan ketika ia mencoba menjelaskan perasaannya, Neeson tidak bermaksud melukai banyak orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement