Sabtu 30 Mar 2019 17:11 WIB

Jargas Untuk Rakyat, Memasak Kini Lebih Mudah dan Hemat

Kini banyak warga tak perlu lagi mengantre di pangkalan untuk membeli elpiji.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Meteran jaringan gas rumah tangga PGN terpasang di Rusun Klender, Jakarta, Rabu (14/11).
Foto: Republika/Prayogi
Meteran jaringan gas rumah tangga PGN terpasang di Rusun Klender, Jakarta, Rabu (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat yang berada di dekat sumber gas bumi atau infrastruktur pipa gas kini dapat menikmati aliran gas yang mengalir 24 jam di dapur mereka. Salah satunya warga Kampung Enam, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, yang sejak pertengahan Februari 2019 kemarin bisa menikmati gas bumi di rumah sendiri, setelah Pemerintah merampungkan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di kota tersebut.

Suryati, salah seorang warga Kampung Enam mengaku, kini mereka tidak perlu was-was harus mengantre di pangkalan untuk membeli elpiji tiga kilogram. "Sekarang tidak perlu antre lagi. Biasanya seminggu sekali saya harus antre untuk membeli elpijitiga kilogram di pangkalan," ujar Suryati (45 tahun).

Baca Juga

Dengan adanya jargas, lanjut Suryati, dirinya juga tidak perlu merasa takut kehabisan LPG di malam hari karena gas bumi mengalir 24 jam. Kerepotan menggunakan elpiji tiga kilogram ini semakin bertambah bagi penghuni rumah susun karena harus menenteng tabung ke rumahnya yang berada di lantai atas.

Manfaat jargas sebelumnya telah dirasakan Hajjah Sakinah (50) yang saat ini juga tinggal di Kampung Enam. Ketika tinggal di kawasan Sebengkok Waru, Kota Tarakan, dirinya telah merasakan kemudahan menggunakan jargas, yang pembayarannya hanya sekitar Rp 40 ribu per bulan. Sebelumnya ia harus merogoh kocek hingga Rp 60 ribu lebih per bulan untuk membeli gas elpiji tiga kilogram.

"Dulu rumah saya di Sebengkok Waru merupakan tempat pertama yang dipasang jargas. Bayarnya murah, cuma sekitar Rp 40 ribu sebulan. Hematnya banyak banget," tambahnya.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menyampaikan bahwa pembangunan jargas ini utamanya bertujuan untuk mempermudah hidup masyarakat, di samping itu secara makro dapat menekan impor elpiji serta menghemat devisa negara.

"Bagi pelanggan elpiji tiga kilogram, mungkin penghematannya paling sedikit Rp 10 ribu per bulan. Usaha kecil bisa sampai Rp 50 ribu per bulan atau lebih. Tapi bukan itu tujuan utamanya. Tujuannya adalah untuk mempermudah kehidupan masyarakat," tutur Jonan saat peresmian jargas di Kota Tarakan, beberapa lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement