Sabtu 30 Mar 2019 23:50 WIB

Erick Thohir: Jokowi Tunjukan Kematangan Seorang Pemimpin

Ketua TKN menilai Jokowi lebih menguasai seluruh materi debat capres malam ini.

Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Erick Thohir meyampaikan pandangannya dalam talkshow kado nusantara dalam pameran Karya Adalah Doa,Senyawa Karya, Sewujud Doa di Jakarta, Jumat (29/3).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Erick Thohir meyampaikan pandangannya dalam talkshow kado nusantara dalam pameran Karya Adalah Doa,Senyawa Karya, Sewujud Doa di Jakarta, Jumat (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir mengatakan, Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) semakin memperlihatkan kematangan seorang pemimpin dan negarawan saat menjalani debat keempat Pilpres 2019. Jokowi dinilai lebih fasih saat menerangkan masalah ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan dibandingkan lawannya.

Erick menilai, selain mampu berada debat dengan lawannnya, Jokowi juga menjelaskan kerja serta bukti nyata yang sudah dijalankan selama lima tahun memimpin Indonesia. Jokowi juga mampu membalikan prediksi pengamat, bahwa materi debat akan lebih dikuasai Capres 02 yang punya latar belakang militer. Namun nyatanya, Jokowi lebih fasih dalam menjelaskan semua tema yang diangkat.

Baca Juga

"Saya menilai, Jokowi sangat tenang sekali dan menguasai materi debat seri empat itu. Ia mampu mementahkan segala argumentasi Prabowo, dengan menunjukkan hasil kerja. Bahkan, dengan istilah yang kekinian, Dilan, atau Digital Melayani, Jokowi menunjukkan ketenangan saat debat berlangsung," ujar Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, usai menonton Debat IV yang disiarkan langsung stasiun televisi, Metro TV, Indosiar, dan SCTV.

Erick menambahkan, ketenangan yang diperlihatkan Jokowi tak hanya saat melontarkan istilah-istilah yang cerdas, seperti Dilan, E-Procurement, E-Government atau E-Budgeting,  tapi Jokowi juga menonjolkan sikap kearifan dan negarawan saat memberikan contoh kepada Prabowo.

"Waktu Prabowo mengeluh soal dirinya dituduh, Jokowi dengan tenang bilang, "saya juga sering dituduh, pak, tapi tenang saja". Saya salut karena sikap negawaran Jokowi semakin terlihat," ucapnya.

Kepiawaian Jokowi, dinilai Erick, juga diperlihatkan saat membahas mengenai masalah pertahanan dan keamanan. Di bidang yang sebenarnya dikuasai Prabowo, malah berlangsung sebaliknya. Jokowi lebih mahir dalam menjelaskan bagaimana sistem pertahanan dan keamanan dibangun.

"Jokowi sangat tenang, tidak emosi, dan matang sekali. Kalimat, "Pak Prabowo tidak percaya dengan TNI kita,", merupakan pernyataan yang cukup menohok dan tegas. Apalagi, Jokowi bercerita bahwa dirinya melihat langsung ke perbatasan di Natuna atau Sorong. Penjelasan soal investasi alutsista TNI dalam industri militer, termasuk juga dalam menghadapi perang terbuka dan tehnologi, sangat cerdas untuk pengalihan tehnologi," jelasnya menambahkan.

Penjelasan Jokowi mengenai pendekatan Indonesia dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, dinilai Erick juga sangat prima. Menurutnya, dengan menggunakan pendekatan sebagai negara yang mayoritas muslim, Jokowi mampu menjelaskan usaha-usaha yang sudah dilakukan dan hal itu merupakan kekuatan diplomasi Indonesia.

Pujian atas penampilan Jokowi matang, juga diungkapkan para penonton acara Nobar Debat IV Pilpres yang berlangsung di The Hall, Senayan City, Jakarta. Pernyataan Jokowi mengenai Dilan atau “Digital Melayani” atau tehnologi basis menunjukkan bahwa Jokowi sudah berpikir tiga langkah ke depan dibandingkan capres 02.

"Sulit jika Prabowo masih berfikir bahwa digital tidak penting. Pola pikirnya tidak sama. Sementara, Jokowi sudah berpikir soal pelayanan cepat dan digital. Saya suka pemikiran Jokowi yang ingin mengubah kultur budaya masyarakat Indonesia, terutama dalam menghadapi era digital agar Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara maju lainnya," ujar Asty, relawan yang khusus datang dari Malaysia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement