REPUBLIKA.CO.ID, BALKH -- Wakil Presiden Afghanistan Abdul Rashid Dostum berhasil menyelamatkan diri tanpa terluka dari percobaan pembunuhan. Serangan yang terjadi di sebelah utara Afghanistan tersebut menewaskan salah satu pengawal Dostum.
Dilansir di BBC, Ahad (31/3) pemerintah mengatakan penyerang menyerang konvoi Dostum di Provinsi Balkh. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi selama satu jam dan melukai dua orang pengawal lainnya.
Ini percobaan kedua membunuh Dostum sejak suku etnik Uzbek dan mantan kepala pasukan itu kembali dari pengasingan pada akhir Juli lalu. Pada bulan itu 14 orang tewas dalam bom bunuh diri di bandara Kabul tidak lama setelah ia tiba. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Jenderal Dostum bergabung dalam unit pemerintahan Afghanistan pada tahun 2014. Ia seorang tokoh politik yang kontroversial. Ia membantu Amerika Serikat (AS) menggulingkan Taliban pada 2001. Akan tetapi, ia juga salahkan atas kekejian dalam perang yang tak berkesudahan di Afghanistan.
Lebih dari satu tahun yang lalu, ia pergi ke Turki. Setelah ia dituduh memerintahkan anak buahnya untuk menculik dan memperkosa rival politiknya. Ia membantah tuduhan tersebut dan bersikeras kepergiannya ke Turki untuk alasan kesehatan.
Jenderal Dostum kembali muncul saat terjadi kerusuhan di pembangkit listrik di sebelah utara Afghanistan. Para pendukungnya meminta ia kembali dan pembebasan seorang pemimpin milisi.
Para analis yakin Presiden Ashraf Ghani menyetujui Dostum kembali ke Afghanistan untuk menarik suara orang Uzbek. Afghanistan akan menggelar pemilihan presiden pada 28 September mendatang.