Ahad 31 Mar 2019 07:41 WIB

Sigur Ros Didakwa Penggelapan Pajak

Sigur Ros dituding menghindari pajak sebesar Rp 17,5 miliar.

Pentolan Sigur Ros, Jon Thor Birgisson.
Foto: EPA
Pentolan Sigur Ros, Jon Thor Birgisson.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personel band Islandia, Sigur Ros didakwa menggelapkan pajak. Pemerintah Islandia sebelumnya menggelar penyelidikan atas keuangan band itu dalam tiga tahun terakhir.

Surat dakwaan dikeluarkan jaksa penuntut pada Kamis (28/3), menuduh para musisi mengirimkan pengembalian pajak yang salah dari tahun 2011 hingga 2014. Sehingga dianggap menghindari pajak senilai 945 ribu poundsterling (Rp 17,5 miliar).

Baca Juga

Anggota band menyalahkan mantan akuntan mereka. Kemudian mengatakan siap bekerja sama dengan otoritas pajak setelah mengetahui dakwaan itu.

"Kami menyesal melihat kasus ini berakhir di pengadilan," demikian pernyataan Sigur Ros dilansir Guardian. Mereka berjanji akan membersihkan nama baik band itu dengan menuntaskan kasus ini.

Aset empat personel band yang meliputi empat apartemen dan rumah senilai 4,9 juta poundterling (Rp 90,8 miliar) pun dibekukan otoritas Islandia. Dua pertiga aset itu adalah milik pentolan band, Jon Thor Birgisson, yang saat ini bermukim di Los Angeles. Birgisson dituduh menghindari pajak penghasilan dan pajak investasi.

Menurut jaksa penuntut, anggota band lainnya Georg Holm, Kjartan Sveinsson dan Orri Pall Dyrason, juga dituduh tidak melaporkan jumlah total pendapatannya, menghindari pajak penghasilan serta pajak investasi. "Anggota Sigur Ros adalah musisi, tidak ahli dalam pembukuan dan keuangan internasional," kata pengacara Bjarnfreour Olafsson dalam sebuah pernyataan.

Tanggal persidangan kasus pajak ini belum ditentukan oleh otoritas setempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement