Ahad 31 Mar 2019 10:26 WIB

Jokowi Jawab Tuduhan tak Aktif di Forum Internasional

Jokowi mengatakan membagi tugas dengan Wapres JK, termasuk tugas internasional.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), merespons kritik Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang menyebut dirinya kurang aktif berkiprah di forum internasional semasa menjabat sebagai Presiden RI. BPN sempat menyebut Jokowi jarang hadir dalam forum internasional, bahkan terkesan menghindari.

Dalam kampanye di Makassar, Sulsel, Jokowi menjawab kritikan ini di hadapan massa pendukungnya. Ia mengatakan, memiliki pembagian tugas dengan Wapres Jusuf Kalla (JK).

Baca Juga

"Saya selalu bagi tugas. Kalau ada pertemuan internasional saya dan Pak Jusuf Kalla selalu bagi tugas. Misalnya ke Markas PBB di AS Pak JK yang hadir, selalu hadir di pertemuan yang ada di PBB," kata Jokowi di Lapangan Karebosi, Ahad (31/3).

Jokowi juga memberi contoh, pertemuan G-20 juga kerap diwakili Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden. Kemudian acara APEC pun, ujar Jokowi, dia berbagi tugas dengan JK untuk hadir sebagai wakil Indonesia.

"Inilah pembagian tugas agar setiap hal yang penting diputuskan dengan hati-hati karena negara ini negara besar," katanya.

Jokowi juga menyampaikan bahwa sepanjang kepemimpinannya, dirinya tidak pernah berselisih dengan JK. Jokowi mengaku selalu berkonsultasi dengan JK dalam merumuskan kebijakan dan memutuskan aturan.

"Setiap saya ambil keputusan sulit saya pastikan saya diskusi dengan JK agar keputusan itu baik untuk masyarakat," katanya.

Sebelumnya, BPN menilai Jokowi kurang memiliki peran di dunia internasional. BPN mengatakan, Jokowi terlihat jarang hadir di forum konferensi tingkat tinggi dan terkesan menghindari. Bahkan, BPN mengatakan, Jokowi selama empat tahun memimpin tidak pernah menghadiri Sidang Umum PBB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement