Ahad 31 Mar 2019 12:31 WIB

Sandiaga Janji 1,5 Persen PDB untuk Pertahanan dan Keamanan

Anggaran berasal dari peningkatan tax ratio

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Dwi Murdaningsih
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) menyalami pendukungnya saat kampanye terbuka di Lapangan Jalan Lingkar Selatan, Cilegon, Banten, Sabtu (30/3/2019).
Foto: Antara/Dziki Oktomauliyadi
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) menyalami pendukungnya saat kampanye terbuka di Lapangan Jalan Lingkar Selatan, Cilegon, Banten, Sabtu (30/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, 

JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 berjanji akan menganggarkan 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk pertahanan dan keamanan. Angka tersebut menurutnya realistis untuk wilayah seluas Indonesia.

Baca Juga

"Jadi kita perlu anggaran besar 1,5 persen dari PDB," kata Sandiaga, Sabtu (30/3) malam.

Sandiaga yakin hal itu bisa dilakukan sebab Indonesia dinilai memiliki kemampuan untuk meningkatkan sumber pendanaan. Untuk itu di pemeritahannya nanti, Prabowo-Sandiaga akan memisahkan kemenkeu dan dirjen pajak, sehingga dirjen pajak akan bertanggung jawab langsung di bawah presiden.

"Tugasnya meningkatkan tax rasio kita ke angka 15-16 persen. Itu yang jadi sumber pendanaan kita pada sektor pertahanan dan keamanan," ucapnya.

Sandiaga berharap kedaulatan laut, darat, udara bangsa Indonesia bisa ditingkatkan dengan adanya anggaran tersebut. Ia meyakini Indonesia akan memiliki posisi tawar yang tinggi jika kedaulatan ekonomi, pangan, energi terpenuhi.

"Memiliki posisi tawar yang kuat, jadi untuk tadi hubungan internasional bagaimana Indonesia bisa memainkan peran diplomasi bukan karena Indonesia hanya negara yang baik ramah dan suka tersenyum tapi karena kita disegani. Itu yang kita harapkan," tuturnya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement