Ahad 31 Mar 2019 17:27 WIB

KPU Ingatkan Pemilu Kurang 17 Hari Lagi

Pencoblosan Pemilu jatuh pada 17 April atau pada pekan ketiga April.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andi Nur Aminah
Bahas Teknis Pemungutan Suara. Ketua KPU Arief Budiman mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Bahas Teknis Pemungutan Suara. Ketua KPU Arief Budiman mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengatakan tahapan pemilu telah memasuki bulan di mana akan digelar pemungutan suara (pencoblosan). KPU berpesan seluruh penyelenggara pemilu di daerah berkonsentrasi kepada persiapan untuk 17 April nanti.

Sebagaimana diketahui, pencoblosan pemilu jatuh pada 17 April atau pada pekan ketiga April. Nantinya, seluruh masyarakat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih akan melakukan pemungutan suara untuk memilih presiden-wakil presiden, anggota DPR, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota dan anggota DPD.

Baca Juga

"Kami perlu menyampaikan kepada penyelenggara, bahwa harus lebih konsentrasi dalam persiapan masa akhir kampanye, kemudian distribusi logistik hingga sampai ke TPS," ujar Arief di Jakarta, Ahad (31/3).

Arief juga berpesan kepada semua peserta pemilu untuk menjaga kondusivitas pada 17 hari jelang pemungutan suara. Peserta Pemilu diminta memberikan informasi yang mampu mengajak masyarakat berpartisipasi pada 17 April nanti.

"Kemudian bagi pemilih, jadikan masa kampanye tahap akhir ini untuk mengetahui dan mendapatkan informasi sebanyak banyaknya tentang peserta Pemilu. Nanti anda gunakan itu untuk referensi memilih, jangan karena faktor yang lain. Faktor money politics, faktor saling menghina saling menghujat, jangan seperti itu. Tapi karena memang visi misi dan programnya," tegas Arief.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement