Ahad 31 Mar 2019 17:58 WIB

Mualaf di Pedalaman Halmahera Pertama Kali Bertemu Dokter

Daerah yang terpencil membuat layanan kesehatan di Halmahera langka.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ratusan mualaf suku Togutil di pedalaman Halmahera Timur mendapat layanan khitanan massal dan pemeriksaan kesehatan.
Foto: dok. IMS
Ratusan mualaf suku Togutil di pedalaman Halmahera Timur mendapat layanan khitanan massal dan pemeriksaan kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA -- Belum pernah ada tim medis yang terdiri dari dokter dan asistennya (perawat) lengkap dengan obat-obatan mengunjungi daerah pedalaman di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Sekitar 100 orang suku Togutil di sana telah memeluk Islam dan mendapatkan layanan medis dari dokter.

Orang-orang suku Togutil yang masih berpindah-pindah tempat (nomaden) perlahan-lahan tertarik dengan Islam yang diperkenalkan Ustaz Nurhadi. Pada akhir Maret 2019, untuk pertama kalinya mereka bertemu dokter dan mendapat layanan kesehatan dari dari Islamic Medical Service (IMS).

Baca Juga

"Masyarakat di pedalaman Halmahera Timur dan suku Togutil sebagian besar menderita penyakit kulit, gangguan telinga, asma, dan infeksi saluran pernapasan atas," kata Direktur IMS, Imron Faizin kepada Republika.co.id, Ahad (31/3)

Imron mengatakan, IMS memberikan layanan kesehatan berupa pengobatan umum terhadap 100 pasien di Desa Wasileo, Kecamatan Maba Utara. Kemudian IMS menuju Desa Patlean menggunakan mobil bak terbuka selama tiga jam perjalanan menyusuri hutan, rawa dan pantai. Di Desa Patlean sebanyak 100 warga mendapatkan layanan kesehatan. Untuk sampai ke dua desa tersebut dari Ternate dibutuhkan waktu dua hari perjalanan.

Dokter Junaidi Salas, bagian dari tim IMS menceritakan, setelah dari Desa Patlean, IMS melanjutkan perjalanan lagi menggunakan perahu kecil menyusuri laut, rawa dan sungai. Kemudian menggunakan sepeda motor selama satu jam menuju Desa SP 1. Di sana sebanyak sekitar 50 warga mendapatkan layanan medis.

photo
Mualaf suku Togutil di pedalaman Halmahera Timur mendapat layanan khitanan massal dan pemeriksaan kesehatan.

"Selanjutnya tim berjalan kaki kurang lebih selama sekitar satu jam menuju hutan untuk menemui suku Togutil yang telah mualaf, perjalanan yang luar biasa untuk bisa sampai ke desa-desa di pedalaman Halmahera Timur dan ketemu dengan orang-orang suku Togutil yang berada di hutan. Menjadi kebanggaan tersendiri bisa menjadi bagian dari tim IMS," ujarnya.

Warga pedalaman Halmahera Timur Janunu (43 tahun) mengatakan, dokter dari IMS adalah dokter pertama yang datang. Selama ini juga belum ada lembaga atau instansi lain yang datang memberikan layanan kesehatan.

"Semoga IMS bisa datang lagi kesini dan daerah-daerah pedalaman lain di Halmahera," ujarnya penuh harap.

Warga lainnya, Herman (50) mengungkapkan, di tempatnya sangat susah mendapatkan layanan kesehatan. Puskesmas yang ada jaraknya sangat jauh. Bahkan di Puskesmas tidak ada dokter. Obat-obatan yang tersedia hanya itu-itu saja.

"Saya dan warga yang lain sangat berterima kasih kepada IMS yang telah sudi mendatangi kami yang berada di pelosok yang sangat minim akses ini," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement