Ahad 31 Mar 2019 20:52 WIB

Menlu Venezuela Dijadwalkan Kunjungi Turki

Menlu Venezuela akan membahas hubungan bilateral di antara kedua negara

venezuela
Foto: .
venezuela

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan mengatakan, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaze dijadwalkan mengunjungi Turki pada Senin (1/4) besok waktu setempat.

Pernyataan yang dilansir Anadolu Agency mengumumkan bahwa Jorge Arreaza akan membahas hubungan bilateral di antara kedua negara Venezuela dan Turki. Selain itu kedua menteri akan membicarakn masalah regional, dan internasional yang tengah terjadi.

Baca Juga

Turki, seperti diketahui memihak kepada kedaulatan Presiden Venezeula Nicola Maduro yang ditentang oposisi yang didukung negara-negara barat. Venezuela diguncang krisis ekonomi hingga politik ketika Maduro dilantik untuk masa jabatan keduanya sebagai Presiden.

Ketegangan semakin memanas Januari saat pemimpin opoisi Venezuela, Juan Guaido mengukuhkan diri sebagai presiden sementara negara kaya minyak itu. Langkah Guaido pun didukung tertutama oleh Amerika serikat (AS), negara Eropa, dan Amerika Latin. Sementara Turki bersama Rusia, Iran, Cina, Kuba, dan Bolivia mendukung kedaulatan Maduro.

Pada Sabtu (30/1), Partai Sosialis Venezuela (PSUV) mengumpulkan rakyat untuk demonstrasi mendukung Maduro. "Mereka yang menyerukan intervensi militer asing di Venezuela akan diperlakukan sebagai musuh. Konstitusi hanya menunjuk satu kepala negara," ujar wakil ketua PSUV Diosdado Cabello kepada kerumunan rakyat di pusat kota O'Leary.

"Konstitusi tak mengatakan bahwa AS dapat mengambil keputusan atas nama Venezuela," tambah dia. Cabello juga menekankan bahwa mereka siap untuk ancaman militer dalam bentuk apapun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement