REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN M Yani mengatakan tingginya angka kasus penyalahgunaan narkoba oleh kalangan muda merupakan dampak dari kurangnya kasih sayang dari keluarga. Menurut Yani orang tua harus tidak boleh luput memberikan perhatian kepada anak dan anggota keluarga pada umumnya supaya perilaku anak di luar rumah bisa lebih terkontrol.
"Sekarang banyaknya kasus narkoba dan penyimpangan lainnya karena kurangnya perhatian keluarga. Sehingga anak mencari kesenangan dari hal lain dan menyimpang," kata Yani di acara sosialisasi program Kembali ke Meja Makan di GOR Haji Agus Salim, Padang, Ahad (31/3).
Yani menjelaskan kembali ke meja makan bukan berarti hanya tantang makan bersama saja. Tapi lebih dari pada itu, ketika orang tua sudah pulang bekerja harus meluangkan banyak waktu bercengkerama dan membaur dengan anak-anak di rumah.
Idealnya untuk membentuk karakter anak kata dia adalah saat orang tua mampu berperan sebagai sahabat bagi anak-anaknya. Sehingga dalam memberikan nasehat dan penanaman nilai-nilai moral kepada anak-anak lebih tepat sasaran.
Yani menjelaskan waktu yang tepat bagi semua anggota keluarga membaur adalah sehabis solat Maghrib. Dimulai dengan solat dan ngaji bersama, makan malam bersama dan mendampingi anak-anak mengerjakan tugas-tugas sekolah atau PR.
Harusnya di jam-jam tersebut kira-kira sejak pukul 18.00 sampai pukul 21.00 orang tua intens bersama anak-anak. Selain itu mereka harus tegas membatasi penggunaan gadget dan mematikan televisi. Sehingga interaksi antara anak dan orang tua lebih dekat tanpa ada gangguan.
BKKBN kata Yani selama ini melihat data angka penyalahgunaan narkoba dan perilaku menyimpang karena kurangnya perhatian dari keluarga. Jadi dengan Kembali ke Meja Makan, kata dia selain menghindarkan anak-anak dari narkoba dan perilaku menyimpang lainnya, juga dapat membentuk kuatnya karakter generasi masa depan bangsa.
"Pendidikan pertama itu berasal dari kaluarga. Begitu pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak bangsa," ujar Yani.