Senin 01 Apr 2019 09:13 WIB

Duta Pertiwi Bukukan Kenaikan Laba Bersih 70 Persen

Pendapatan usaha Duta Pertiwi meningkat 29,50 persen

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk Teky Mailoa (kanan) berbincang dengan Direktur Stevanus Hartono Adjiputro.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk Teky Mailoa (kanan) berbincang dengan Direktur Stevanus Hartono Adjiputro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 70,27 persen menjadi Rp 911,49 miliar pada tahun 2018 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 535,31 miliar. Direktur Utama DUTI, Teky Mailoa, menuturkan kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan usaha yang melompat 29,50 persen menjadi Rp 2,23 triliun pada tahun lalu dibandingkan Rp 1,72 triliun pada tahun 2017.

“Pendapatan usaha dan laba bersih meningkat ditopang oleh produk residensial dan komersial. Hal ini membuktikan bahwa produk-produk kami masih diminati oleh konsumen berkat kualitas dan inovasi yang kami tawarkan,” kata Teky melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Senin (1/4).

Baca Juga

Lebih jauh, dia menjelaskan pendapatan usaha ini ditopang oleh peningkatan penjualan tanah, rumah tinggal dan ruko dan pendapatan sewa. Marketing Sales DUTI juga meningkat yang didukung oleh sejumlah proyek strategis, seperti Southgate di TB Simatupang, Jakarta Selatan, Banjar Wijaya, Grand Wisata serta Kota Wisata.

Adapun, laba usaha DUTI meningkat 55,24 persen menjadi Rp 973,35 miliar merefleksikan marjin laba usaha sebesar 43,73 persen. Sementara itu, meroketnya laba bersih pada 2018 membuat marjin laba bersih tercatat 40,95 persen dan return to equity (ROE) sebesar 11,96 persen.

Dari sisi neraca, lanjutnya, DUTI memiliki kas yang sangat kuat yakni sebesar Rp 2,53 triliun. Adapun, jumlah aset meningkat 19,55 persen menjadi Rp 12,64 triliun pada akhir tahun lalu, sementara jumlah ekuitas naik menjadi Rp 9,41 triliun, dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 8,33 triliun.

“Peningkatan jumlah aset juga diperkuat oleh peningkatan uang muka diterima. Capaian positif ini berkat kepercayaan konsumen yang tinggi terhadap produk-produk kami yang selalu memberikan nilai tambah,” kata Teky.

Pada tahun lalu, uang muka diterima meningkat menjadi Rp 2,21 triliun, sebagai dampak dari peningkatan marketing sales DUTI. Artinya produk-produk dari sejumlah proyek perusahaan sudah tinggal menunggu proses penyerahan kunci saja.

"Kami meyakini kinerja positif yang diraih pada tahun 2018 akan dapat dipertahankan pada tahun ini. DUTI akan terus melanjutkan proyek-proyek strategis dan meningkatkan pemasaran untuk memperkuat capaian tersebut," tutup Teky.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement