REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid meminta agar dilakukan restorasi sungai yang ada di kawasan Lombok Barat. Menurutnya, restorasi sungai sangatlah efektif untuk mengurangi sedimen dan sampah.
"Restorasi Sungai Bengok tidak hanya untuk kebersihan sungai dari sampah, tetapi juga mengurangi sedimen sehingga membuat air menjadi lancar," ujar Fauzan saat rapat penanganan air dalam rangka kegiatan perayaan HUT ke-61 dan Hari Air sedunia yang ke-27, Ahad (30/3).
Dalam rapatnya, Fauzan meminta agar kegiatan restorasi sungai bisa menjadi salah satu acara amal bhakti di lingkungan Kodim 1606 Lombok Barat. Fauzan juga meminta agar sungai yang menjadi sasaran restorasi adalah sungai yang aksesnya kepada irigasi pertanian lebih terbuka.
"Kita harus mengelola air dengan baik. Kalau tidak mempersiapkannya, efek rusaknya jauh lebih hebat. Maka menjaga alam juga penting. Air itu ibarat pisau bermata dua. Ketika banyak menjadi musibah. Tergantung pada cara kita menyikapinya," ucap Fauzan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Lombok Barat, I Made Arthadana mengatakan sasaran prioritas adalah sungai yang sering menimbulkan banjir ketika musim hujan tiba.
"Misalnya Sungai Meninting yang ada di kawasan Senggigi agar mampu menopang penataan kawasan tersebut," ujar Made.
Di samping untuk menopang, kata Made, sungai yang direstorasi adalah sungai yang juga sering menjadi tempat pembuangan sampah oleh warga.
"Harus ada aspek pemberdayaannya. Bila perlu, bentuk dulu kelompok masyarakat peduli sungai. Jika sudah berjalan, nanti mereka sendiri yang akan menjaga kebersihan sungai," kata Made.
Made menyebutkan, di Kabupaten Lombok Barat terdapat sedikitnya 33 sungai yang mengaliri puluhan ribu hektar persawahan. Beberapa di antatanya, bahkan menjadi sumber baku untuk kebutuhan air baku yang bersih dan berbasis jaringan.