REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Februari 2019 sebanyak 5,6 juta orang. Jumlah tersebut turun drastis sebesar 15,46 persen dibandingkan Januari 2019 yang mencapai 6,6 juta orang.
"Ada berbagai alasan. Februari memang jumlah harinya lebih pendek. Persoalan lain yakni harga tiket yang menjadi keluhan," kata Kepala BPS Suharyanto di Jakarta, Senin (1/4).
Menurut Kecuk, sapaan akrabnya, penurunan jumlah penumpang terjadi di seluruh bandara utama yang meliputi Bandara Kualanamu-Medan sebesar 29,17 persen, Hasanuddin-Makasar 19,11 persen, Ngurah Rai-Denpasar 16,73 persen, Juanda-Surabaya 15,56 persen dan Soekarno Hatta-Jakarta 7,40 persen.
Jumlah penumpang domestik terbesar yakni melalui Bandara Soekarno Hatta-Jakarta, yakni 1,3 juta orang atau 23,76 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 473,1 ribu orang atau 8,40 persen.
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari-Februari 2019 mencapai 12,3 juta orang. Angka tersebut turun 15,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 14,5 juta orang.
Jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 2,8 juta orang atau 22,64 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 1,0 juta orang atau 8,14 persen. Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri pada Februari 2019 sebanyak 1,4 juta orang atau turun 7,04 persen dibandingkan Januari 2019.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Ngurah Rai-Denpasar sebesar 7,85 persen, Soekarno Hatta-Jakarta 7,53 persen, Juanda-Surabaya 7,47 persen, dan Kuala Namu-Medan 1,71 persen. Kenaikan jumlah penumpang terjadi di Bandara Hasanuddin-Makasar sebesar 19,83 persen.