Senin 01 Apr 2019 15:01 WIB

Siswa Juara Rumah Zakat Belajar Kegawatdaruratan

Materi kegawatdaruratan yang diberikan Rumah Zakat di antaranya cara memadamkan api.

Pelatihan Kegawatdaruratan Rumah Zakat. Rumah Zakat memberikan pelatihan kegawatdaruratan kepada para siswa SD Juara Surabaya.
Foto: Rumah Zakat
Pelatihan Kegawatdaruratan Rumah Zakat. Rumah Zakat memberikan pelatihan kegawatdaruratan kepada para siswa SD Juara Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Musibah bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Untuk itu harus diantisipasi oleh siapapun termasuk di sekolah. Maka Rumah Zakat menggelar pelatihan kegawatdaruratan untuk para siswa SD Juara Surabaya.

Pagi itu meski suasana mendung, para siswa SD Juara Surabaya antusias. Mereka kedatangan tamu dari Relawan Rumah Zakat Surabaya dari Divisi Desa Tangguh Bencana yaitu Muhammad Ali Akbar.

Baca Juga

Materi yang diberikan adalah cara memadamkan api dengan kain atau karung basah dan dengan pemadam api powder. Antusias siswa juara pun bermacam-macam, antusias, senang, kaget dan takut.

 

"Untuk memadamkan api, kita harus melihat kemana angin berhembus. Harus dari arah yang berlawanan dari ujung, karena suhu udaranya sangat panas. Padamkan api dengan kain/karung basah, bisa juga dengan Pemadam api powder/bubuk," ujar Ali sambil memegang karung basah.

Para siswa menyimak dengan seksama penjelasan Ali. Beberapa ada yang takjub melihat api yang besar dan panas. "Apinya sangat besar dan panas, takut lihatnya. Tapi seru bisa tahu bagaimana cara memadamkan api yang baik dan benar. Tadi sempat kaget waktu Kak Ali buka tabung pemadam api bubuk dan DOOORRR!!! Belum boleh mencoba karena masih kecil, katanya nanti kalo sudah besar," kata Aulia, siswa SD Juara Surabaya

Materi di atas memang tidak diajarkan di kelas secara formal. Namun sangat bermanfaat bagi siswa Juara untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement