Senin 01 Apr 2019 18:59 WIB

AKP Sulman Disebut Punya Masalah dengan Kapolres Garut

AKP Sulman mengakui kesalahannya.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kasus AKP Sulman kini tengah didalami oleh tim internal. "Kita sudah lakukan langkah-langkah, akan didalami,’’kata Trunoyudo kepada para wartawan di Mapolda Jabar, Senin (1/4).

Dari hasil pendalaman sementara, kata Trunoyudo, yang bersangkutan (AKP Sulman) secara pribagi ada sedikit masalah dengan AKBP Budi Satria Wiguna (kapolres Garut). ‘’Dalam hal ini bukan sebagai kapolres, tapi  secara pribadi. Artisanya persen to persen ada sedikit yang dirasakan seolah-olah yang bersangkutan (AKP Sulman) adanya dukungan kepada paslon tertentu. Kita akan lakukan pendalaman,’’tutur dia.

Baca Juga

Terkait mutasi yang dilakukan terhadap AKP Sulman dari Kapolsek Pasirwangi ke Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar, Trunoyudo mengatakan, hal tersebut seduai dengan aturan yang ada. Ia mengatakan, mutasi terhadap AKP Silman dilakukan melalui Surat Telegram No 499 II  Kep Tahun 2019  yang dikeluarkan oleh Polda Jabar. ‘’Mutasi rutin terhadap 10 personel Polda Jabar. Salah satunya AKP Sulman. Kepentingannya organisasi,  penyegaran dan peningkatan kemampuan  sumber daya manusia yang ada di Polda Jabar,’’ujar dia.

Sebagaimana diberitakan, AKP Sulman Aziz yang sempat membuat pernyataan menghebohkan terkait perintah Kapolres Garut untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin akhirnya mencabut apa yang pernah dia sampaikan. Mantan Kapolsek Pasirwangi ini mengaku telah membuat kesalahan. "Saya sudah melakukan suatu kesalahan saya. Saya menyatakan bahwa Polri itu tidak netral di dalam Pilpres 2019 ini," kata Sulman yang didampingi Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada para wartawan di Mapolda, Senin (1/4).

Dalam keterangannya, AKP  Sulman yang saat ini menjabat Kanit Seksi Pelanggaran Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar, mengungkapkan apa yang disampaikannya saat itu merupakan emosi lantaran dicopt dari jabatannya sebagai Kapolsek Pasirwangi. "Sebetulnya itu saya sampaikan karena saya waktu itu emosi. Saya emosi telah dimutasi dari kapolsek ke Polda Jabar,’’kata dia yang mengenakan seragam Polri dengan pangkat tiga balok emas di pundak.

Dalam keterangannya kepada para wartawan, Sulma mengungkapkan, seluruh kapolsek di Polres Garut mendapat instruksi dari pimpinan (kapolres) untuk pemetaan kekuatan kedua paslon di Pilpres 2019. ‘’Bukan diarahkan untuk memenangkan salah satu paslon. Pendataan itu untuk mengantisipasi keamanan di wilayah tersebut agar bisa diantisipasi jika terjadi berbagai kemungkinan,’’tutur dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement