Selasa 02 Apr 2019 05:05 WIB

Higuain Kian Meredup di Liga Primer Inggris

Gonzalo Higuain tercatat hanya bisa mencetak satu gol tiap 217 menit laga.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Gonzalo Higuain
Foto: Twitter Chelsea
Gonzalo Higuain

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keberhasilan memborong dua gol di laga keduanya di kancah Liga Primer Inggris, kala Chelsea menggulung Huddersfield, 5-0, akhir Januari lalu, membuat Gonzalo Higuain mulai merasa pilihannya menerima pinangan the Blues pilihan tepat. Performa buruk bersama AC Milan pada paruh pertama Serie A musim ini, dengan hanya mencetak enam gol dari 15 kali penampilan, perlahan mulai dilupakan penyerang asal Argentina itu.

Apalagi di kursi pelatih Chelsea ada Maurizio Sarri, pelatih yang mengantarkan Higuian mencatatkan performa terbaik di sepanjang kariernya hingga saat ini, tepatnya saat membela Napoli pada musim 205/2016. Pada saat itu, eks penyerang River Plate itu mencatatkan 36 gol dari 35 caps di kancah Serie A Liga Italia.

Baca Juga

Gelar Cappocanoneri atau top skorer Serie A pada musim itu menjadi milik Higuain, sekaligus mengantarkannya memecahkan rekor yang bertahan selama 66 tahun di pentas Liga Italia. ''Sarri tahu bagaimana mengeluarkan kemampuan terbaik saya. Dia tahu bagaimana permainan saya, dan saya tahu apa yang diinginkannya di atas lapangan,'' kata Higuain kepada Sky Sports, akhir Januari.

Namun, catatan gol penyerang berjuluk el Pipita itu seakan terhenti di laga kontra Huddersfield. Butuh dua laga berikutnya buat Higuain untuk bisa mencatatkan namanya di papan skor. Gol pembuka kemenangan Chelsea atas Fulham, awal bulan ini, menjadi kontribusi gol terakhir el Pipita buat The Blues. Higuain seperti kehilangan sentuhan di depan gawang lawan.

Harapan untuk bisa memecah kebuntuan dan mengantarkan the Blues meraih kemenangan gagal dijawab Higuain, terutama saat tampil sebagai starter di laga kontra Wolves dan Everton. Di dua partai tersebut, Chelsea akhirnya gagal memetik poin penuh lantaran ditahan imbang Wolves dan dikalahan The Toffes. Total, dari delapan laga terakhir di pentas Liga Primer Inggris, Higuain hanya mencetak tiga gol.

Dengan rataan kurang dari 0,5 gol per laga, penyerang yang dipinjam dari Juventus selama enam bulan itu tercatat hanya bisa mencetak satu gol tiap 217 menit laga. Rataan ini turun drastis dibanding saat Higuain mampu menorehkan satu gol di tiap 81 menit laga kala membela Napoli pada musim 2015/2016. Puasa gol penyerang berusia 31 tahun itu pun berlanjut di laga terakhir Chelsea, saat menghadapi Cardiff City, akhir pekan lalu.

Turun sejak awal laga, Higuain gagal mencetak gol dan harus rela digantikan Olivier Giroud saat laga menginjak menit ke-77. Alhasil, berbagai kritik yang sempat dialamatkan pada dirinya pun kembali muncul. Mulai dari terlalu malas mencari ruang hingga dinilai terlalu gemuk untuk menjadi seorang penyerang utama.

Di sisi lain, Higuain agaknya masih membutuhkan waktu untuk bisa beradaptasi dengan gaya sepak bola di Liga Primer Inggris. Ini seperti yang diungkapkannya kepada Sarri. Kepada pelatih asal Italia itu, Higuain mengakui, Liga Primer Inggris lebih menuntut kekuatan fisik, terutama tantangan yang dihadirkan bek-bek lawan.

Higuain, ujar Sarri, masih memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi dengan gaya permainan Liga Primer Inggris. Sarri mungkin bisa memahami ini, tapi tidak dengan tuntutan dari pihak klub dan para fans The Blues. Tantangan pun segera diberikan kepada Higuian.

''Ini menjadi gaya sepak bola yang benar-benar berbeda buat dia, dan sepertinya dia memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi. Namun, kami tidak memiliki waktu. Kami sudah membutuhkan dia untuk berada di level terbaiknya setidaknya dalam dua bulan mendatang,'' tutur Sarri seperti dikutip ESPN, Senin (1/4).

Dalam dua bulan mendatang, Chelsea bakal melakoni masa-masa krusial. Hal ini tidak terlepas dari persaingan perebutan posisi empat besar Liga Primer Inggris yang berjalan begitu ketat. Setidaknya ada empat tim yang bersaing secara langsung memperebutkan dua posisi terakhir di zona Liga Champions.

The Blues masih harus saling sikut dengan Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Manchester United di tujuh laga sisa Liga Primer Inggris musim ini. Di antara keempat tim tersebut, posisi tim asal London Barat itu bisa dibilang paling tidak menguntungkan, dengan berada di peringkat keenam. Kendati mengantongi poin yang sama dengan Arsenal, yang duduk di peringkat kelima, the Blues gagal bersaing dalam jumlah selisih gol.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement