Selasa 02 Apr 2019 00:18 WIB

Harga Gabah di Kulon Progo Anjlok

Bulog belum melakukan penyerapan gabah.

Red: Nur Aini
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi
Foto: Antara
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, anjlok menjadi berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp3.200 per kilogram gabah kering panen karena memasuki panen raya dan Bulog belum melakukan penyerapan hingga di lapangan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tri Hidayatun mengatakan saat ini, kecamatan yang sedang memasuki panen yakni Kecamatan Temon, Wates, sedikit Kecamatan Temon, Sentolo dan Pengasih atau sekitar 4.000 hektare dari Maret, dan panen raya pada April. "Berdasarkan informasi yang masuk, di Kecamatan Sentolo harga gabah berkisar Rp 3.200 per kilogram gabah kering panen (GKP), dan harga gabah di Kecamatan Wates dan Temon Rp 3.000 per kilogram GKP," kata Tri.

Baca Juga

Ia mengatakan harga gabah di tingkat petani sangat rendah karena harga pembelian pemerintah (HPP) gabah Rp3.700 per kilogram GKP, kemudian harga fleksibelitasnya 10 persen atau Rp4.030 dengan ketentuan yang ditentukan oleh Bulog. "Rendahnya harga gabah ditingkat petani disebabkan adanya panen raya di Kulon Progo dan beberapa wilayah lain, dan bulog belum melakukan penyerapan secara optimal ke tingkat petani," katanya.

Untuk itu, kata Tri, pihaknya akan berkoordinasi dengan bulog dan Kodim 0731/Kulon Progo untuk menyikapi panen raya padi dan rendahnya harga gabah di tingkat petani di Kulon Progo. Ia berharap Bulog segera melakukan langkah serap gabah (sergab) di lahan langsung milik petani atau kelompok tani. "Kemarin, kami sudah menghubungi bulog, ternyata Bulog sudah melakukan sergap ditingkat Gapoktan. Harapan kami, Bulog melakukan sergap di sawah-sawah," katanya.

Petani Kulon Progo Adi Karsono mengatakan hasil panen tahun ini sangat bagus. Lahan panen seluas 1.000 meter persegi bisa menghasilkan gabah sekitar 15 karung.  Namun, bagusnya hasil panen ini tidak diimbangi dengan harga. "Harga gabah di tingkat petani di Kecamatan Sentolo hanya berkisar Rp 3.000 hingga Rp 3.200 per kilogram GKP. Kami berharap Bulog segera turun tangan ke petani untuk menstabilkan harga gabah sesuai HPP," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement