Selasa 02 Apr 2019 05:22 WIB

Jokowi Soal Eks Kapolsek Pasirwangi: TNI-Polri Harus Netral

Jokowi menyatakan netralitas TNI-Polri di berbagai kesempatan.

Capres 01 Jokowi disambut pendukungnya di Kota Sorong, Papua Barat, Senin (1/4).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Capres 01 Jokowi disambut pendukungnya di Kota Sorong, Papua Barat, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG—  Calon presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa aparat TNI maupun Polri harus dapat menjaga netralitas dalam momen kampanye maupun Pemilihan Umum Presiden 2019. 

"Politik TNI dan Polri itu politik negara jadi harus bisa menjaga netralitas, sudah jelas sekali. Saya pikir tidak perlu diulang-ulang," kata Joko Widodo seusai menghadiri kampanye di Gedung Aimas Convention Centre, Sorong, Papua Barat, Senin (1/4) malam.

Baca Juga

Jokowi menyampaikan hal tersebut menyusul pernyataan mantan Kapolsek Pasirwangi Ajun Komisaris Sulman Azis yang mengatakan dirinya mendapat arahan oleh Kapolres Kabupaten Garut Ajun Komisaris Besar Budi Satria Wiguna untuk menggalang dukungan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 

"Bukan sekali dua kali saya sampaikan di rapim (rapat pimpinan) TNI/Polri, di rapat-rapat TNI, rapat-rapat polisi, saya sampaikan," tambah Jokowi.

Sulman menuding Budi telah memerintahkan 22 kapolsek di Garut menggiring masyarakat untuk memilih Jokowi.

Perintah itu, menurut Sulman, diiringi ancaman kapolsek akan dimutasi bila Jokowi kalah di wilayahnya. Menurut Salman, Kapolres Garut juga memerintahkan pendataan terhadap masyarakat yang memilih Jokowi dan Prabowo. 

Menurut dia, perintah kedua itu harus disampaikan melalui pesan WhatsApp. Sementara itu, perintah untuk memenangkan Jokowi disampaikan Budi dalam forum yang dihelat di Polres Garut pada Februari 2019. 

Namun, pada hari Senin, Budi sudah mendatangi Propam Polda Jawa Barat untuk melakukan klarifikasi. 

Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Trunoyodo Wisnu Andiko, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguno meminta seluruh kapolsek jajarannya untuk melakukan pemetaan yang merupakan dasar dari intelijen.

Budi disebut meminta para kapolsek untuk melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh partai politik, para caleg agar Pemilu 2019 berjalan dengan aman, damai, dan sejuk, apalagi karena jumlah anggota Polri tidak sebanding dengan jumlah masyarakat.

Joko Widodo melakukan kampanye dengan dihadiri ribuan orang pendukungnya yang sudah menyambut sejak dari Bandara Domine Eduard Osok mulai pukul 21.45 WIT. Capres nomor urut 01 ini baru tiba di lokasi kampanye sekitar pukul 23.00 WIT.

Kampanye itu juga dihadiri Iriana Joko Widodo, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, anggota Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf, Pramono Anung, Basuki Hadimuljono, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, serta para petinggi partai politik pendukung lainnya. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement