REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengaku tak akan menggugat hasil survei New Indonesia yang mengunggulkan elektabilitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Hasil yang didapati lembaga tersebut dinilai sebagai sebuah dinamika.
"Kami menyambut baik ada lembaga survei yang berbeda ada dinamika, mungkin juga menggunakan metodologi paling mutakhir sehingga berbeda jauh dengan hasil survei mayoritas lembaga survei lainnya," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Selasa (2/4).
Hasil survei New Indonesia mengunggulkan pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan elektabilitas 51,8 persen. Sementara, Jokowi-Ma'ruf mendapatkan elektabilitas sebesar 44,2 persen.
Ace menilai pasti ada metodologi survei yang dapat dipertanggungjawabkan oleh New Indonesia. Menurutnya, masyarakat sudah cerdas dan bisa menilai sendiri penayangan hasil survei sejenis yang mengunggulkan Prabowo-Sandiaga seperti kejar tayang.
"Namun yang pasti kami tidak akan gugat lembaga surveinya seperti yang dilakukan oleh BPN Prabowo-Sandi. Ini era demokrasi, kami optimis pada hasil mayoritas lembaga survei lainnya," kata politisi Partai Golkar itu.
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini banyak lembaga survei yang hasil surveinya menunjukkan keunggulan paslon 01 Jokowi-Maruf ketimbang paslon 02 Prabowo-Sandiaga. Rata-rata selisih keunggulannya mencapai 11 persen hingga 20 persen.