Selasa 02 Apr 2019 15:18 WIB

Mantan PM Malaysia Najib Razak Jalani Sidang Perdana Esok

Najib diduga menggelapkan dana negara sebesar miliaran dolar AS.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Mantan PM Malaysia, Najib Razak tiba di pengadilan untuk mendengarkan dakwaan dari jaksa dalam skandal kasus 1MDB.
Foto: ABC
Mantan PM Malaysia, Najib Razak tiba di pengadilan untuk mendengarkan dakwaan dari jaksa dalam skandal kasus 1MDB.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pada Rabu (3/4) mendatang, persidangan mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak pada akhirnya akan dimulai setelah ditunda selama dua bulan. Najib yang telah digulingkan dari kekuasaannya pada pemilihan umum Mei 2018, telah ditangkap atas tuduhan korupsi dana 1MDB.

Dilaporkan The Guardian, Selasa (2/4), Najib diduga menggelapkan dana negara sebesar miliaran dolar AS. Selama masih menjabat sebagai perdana menteri, Najib menghabiskan miliarkan dolar AS secara ilegal untuk membeli barang-barang mewah, mulai dari real estat dan hotel di Manhattan, kapal pesiar, lukisan Picasso, dan berlian. Diduga terdapat satu miliar dolar AS di rekening bank  pribadi Najib.

Baca Juga

Najib mendapatkan 42 dakwaan terkait dugaan penyelewengan dana 1MDB. Dakwaan tersebut antara lain 27 tuduhan pencucian uang, sembilan dakwaan pelanggaran kepercayan, lima dakwaan penyalahgunaan kekuasaan, dan satu dakwaan ikut campur dalam audit. Persidangan para Rabu esok merupakan yang pertama dari beberapa persidangan yang seharusnya dihadapi oleh Najib.

Skandal korupsi tersebut secara khusus berkaitan dengan transaksi keuangan dari SRC International, yakni anak perusahaan dari 1MDB. Najib akan menghadapi tiga tuduhan pelanggaran kepercayaan, tiga tuduhan pencucian uang, dan satu tuduhan penyalahgunaan kekuasaan terkait 10 juta dolar AS dana SRC International yang diduga berada di rekening pribadi Najib. Namun, Najib menyangkal tuduhan tersebut.

Malaysia bukan satu-satunya negara yang menyelidiki 1MDB. Setidaknya terdapat enam negara termasuk Amerika Serikat (AS), Swiss. dan Singapura terus meluncurkan investigasi pencucian uang dalam skandal korupsi 1MDB. Selain itu, Malaysia juga meminta uang ganti rugi sebesar 7,5 miliar dolar AS dari Goldman Sachs, bank investasi yang dituduh memfasilitasi banyak penyelewengan dana.

Awalnya, sidang Najib dimulai pada pertengahan Februari 2019, namun sidang tersebut ditunda kurang dari 24 jam sebelum dimulai ketika pengacara Najib mengajukan banding atas masalah pra-sidang. Selain itu, pengacara Najib juga meminta agar sidang perdana Najib tidak diliput oleh media. Permintaan itu kemudian ditolak oleh hakim.

photo
Kasus skandal 1MDB (ilustrasi)

Pengacara Najib, Shafee Abdullah dituding menggunakan taktik tersebut untuk menunda persidangan. Dengan demikian, Najib memiliki banyak waktu untuk menggalang dukungan dari rakyat Malaysia dan menyerang pemerintahan baru.

Selama masa penundaan tersebut Najib merilis video musik yang menyatakan dirinya tidak bersalah. Bahkan pengacara Najib, Shafee juga dalam kondisi yang tidak sehat karena digigit anjing.

Persidangan Najib diperkirakan berlangsung sekitar satu bulan. Namun, itu hanyalah awal dari proses hukum yang panjang bagi Najib. Persidangan kedua untuk 21 tuduhan pencucian uang dan empat tuduhan penyalahgunaan kekuasaan terkait 490 juta dolar AS dari uang 1MDB dijadwalkan pada 15 April 2019.

Kemudian, persidangan ketiga yang berkaitan dengan penyalahgunaan dana pemerintah dijadwalkan pada 8 Juli 2019, dan dua persidangan berikutnya mengikuti setelah itu. Istri Najib, Rosmah Mansour juga akan menghadapi persidangan atas tuduhan korupsi.

Pemerintah Malaysia memulai proses hukum terhadap Najib dengan dakwaan terkait SRC International, karena mudah untuk dibuktikan. Tidak seperti kebanyakan transfer 1MDB yang menggunakan bank dan perusahaan asing, transaksi yang melibatkan SRC dilakukan melalui entitas Malaysia dan diduga meninggalkan jejak kertas.

Jaksa penuntut telah menyerahkan hampir 3.000 halaman dokumen kepada persidangan yang mencakup pernyataan dari 26 saksi. Beberapa diantaranya adalah pejabat SRC International yang kemungkinan akan dipanggil untuk memberikan kesaksian.

photo

Dalam persidangan tersebut, jaksa penuntut diharapkan dapat mempublikasikan secara rinci pengeluaran Najib dan istrinya, Rohmah yang menggunakan dana 1MDB. Najib diperkirakan menghadapi denda dan hukuman penjara hingga 20 tahun.

Rakyat Malaysia telah menunggu persidangan Najib selama hampir satu tahun. Ini akan menjadi momen bersejarah bagi Malaysia, di mana Najib merupakan mantan perdana menteri pertama yang diadili atas kejahatan yang diduga dilakukan di kantornya sendiri. Masyarakat Malaysia berharap sidang Najib dapat disaksikan secara langsung dalam siaran televisi.

Selain itu, persidangan Najib juga memegang peranan penting bagi pemerintahan Mahathir Mohamad. Sebelumnya, pemerintahan Mahathir telah menghadapi kritik atas lambatnya proses persidangan Najib. Pemerintah berharap dapat memanfaatkan persidangan Najib untuk memenangkan kembali dukungan dari pemilih dan mendriskreditkan oposisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement