REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz mencabut pernyataan soal adanya pengerahan anggota kepolisian untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Padahal, awalnya Sulman begitu lancar mengungkapkan kekecewaannya mendapatkan instruksi dari kapolres Garut itu.
Melalui Haris Azhar, Sulman mengungkapkan kegelisahannya tersebut. Sulman dengan didampingi Haris Azhar menggelar konferensi pers di Jakarta pada Ahad 31 April 2019.
Koordinator Hukum dan HAM Lokataru Haris Azhar mengatakan bahwa Sulman bukan sekali menceritakan perihal kegelisahannya tersebut. Ia sudah bercerita sejak sebulan lalu. “Dia cerita sudah sebulan lalu bahwa makin hari makin ada indikasi-indikasi soal bagaimana menggunakan polisi dalam memenangkan paslon (01),” cerita Haris dalam sambungan telepon dengan Republika.co.id, pada Selasa (2/4).
Haris pun mengaku sudah memberikan masukan sebelumnya. Ia juga memberikan pertimbangan-pertimbangan apabila hal tersebut diungkapkan kepada publik.
“Sampai akhirnya dia memutuskan mau membuka itu, saya kasih beberapa pertimbangan-pertimbangan. Nah, sampai akhirnya dia mencoba mengontak beberapa media untuk membuka,” ujar Haris.
Kemudian jika memang keputusannya sudah bulat, Haris menyarankan agar persoalan ini dibuka di Jakarta. Karena juga bisa sekaligus melaporkan kepada Ombudsman.
“Harusnya kan hari Selasa ini, tapi dipercepat hari Minggu. Ya sudah, saya mendadak bantu di hari Minggu. Bahwa kemudian Seninnya dia ke Polda (Jabar) terus berubah, ya, itu sudah di luar saya lagi,” ungkap Haris.
Keberangkatan Sulman ke Polda Jabar menurut Haris memang dalam rangka menghadap atas pemindahan tugasnya.
Sebelumnya, Sulman yang menjabat Kapolsek Pasirwangi dimutasi menjadi Kepala Unit Seksi Pelanggaran Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.
“Dia memang harus lapor ke Polda karena dimutasi, dia bertemu dengan banyak pejabat di polda, dia memutuskan mencabut itu. Ya, paham kan,” kata Haris menambahkan.
AKP Sulman telah mengakui kesalahan dan mencabut pernyataannya. Ia mengaku jika pengakuannya itu hanyalah emosi sesaat pascamutasi jabatan. Sulman kecewa setelah dicopot dari jabatan kapolsek.
"Sebetulnya itu saya sampaikan karena saya waktu itu emosi. Saya emosi telah dimutasi dari kapolsek ke Polda Jabar,’’ kata dia yang mengenakan seragam Polri dengan pangkat tiga balok emas di pundak.
Polda Jawa Barat membantah memaksa AKP Sulman menarik pernyataannya soal tudingan bahwa kapolres Garut mengerahkan jajarannya untuk mendukung capres 01.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menceritakan bahwa kedatangan AKP Sulman Aziz ke Mapolda Jabar bukan lantaran dipanggil karena pernyataannya di media pada Ahad (31/3) lalu. Sulman datang lantaran harus menghadap karena jabatan barunya.
“Enggak (bukan dipanggil), kan hari Minggu di Jakarta. Senin pagi, beliau datang itu dalam rangka menghadap, membawa surat penghadapan bahwa yang bersangkutan siap bertugas pada jabatan yang baru,” kata Trunoyudo dalam sambungan telepon, Selasa (2/4).