REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerja Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) memperkirakan perbaikan tanggul jebol di RT 03, RW 06, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tertunda karena kendala pasokan material. Kendala ini mengakibatkan mundurnya penyelesaian perbaikan dari perkiraan awal karena medan yang jauh dan sempit sehingga sulit mendistribusikan material.
"Jauh sekali mengirimkan materialnya, di depan sana truknya tidak bisa masuk, jalan ke sini sempit, hanya bisa jalan kaki pakai gerobak," kata pekerja Suku Dinas SDA Jakarta Selatan Syahrulloh, Selasa (2/4).
Sejumlah petugas membawa karung pasir untuk memperbaiki Tanggul Baswedan yang jebol di kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (1/4).
Syahrulloh mengatakan, untuk menurunkan material satu truk yang normalnya dapat dikerjakan dalam satu jam bisa menjadi satu hari karena harus bolak-balik menjemput material dari jalan raya ke lokasi tanggul. Staf Pemeliharaan Suku Dinas SDA Yopi Sopian mengatakan, estimasi awal perbaikan tanggul kurang lebih selama empat hari terhitung Ahad (31/1) malam setelah banjir.
Namun, perbaikan ini baru akan rampung kurang lebih satu pekan kedepan. "Empat hari kan estimasi awal, ternyata kita ada kendala di sini sulit distribusi material dan cuaca juga buruk terus, jadi ya kira-kira satu minggu baru bisa selesai," kata Syahrulloh.
Kerusakan tanggul terletak pada fondasi yang mencapai 5 meter memanjang dan dua meter ke dalam. Saat ini sedang dilakukan pengecoran untuk menutup lubang pada fondasi.
Sejumlah petugas saat memperbaiki jalan yang rusak akibat Tanggul Baswedan yang jebol di kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (1/4).