REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Bupati Malang Sanusi menginginkan agar situs Sekaran, Sekarpuro dapat menjadi tempat wisata. Hal ini diungkapkannya saat hendak mengunjungi situs Sekaran, Sekarpuro, Pakis, Malang, Jawa Timur.
"Kami ingin itu nanti jadi pariwisata purbakala," ujar Sanusi saat ditemui Republika.co.id, di Kantor Balai Desa Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (2/4).
Meski demikian, Sanusi mengaku, belum bisa memastikan fisibilitas harapan tersebut. Pasalnya, dia masih mengikuti hasil penelitian dan diskusi para pengelola proyek tol Pandaan-Malang. Hal ini termasuk menanti analisis dari tim arkeolog yang telah ditunjuk pemerintah pusat.
Menurut Sanusi, keberadaan situs di Sekaran menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sementara itu, keputusan pelebaran proyek tol di lokasi tersebut menjadi wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Oleh sebab itu, pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari pihak terkait.
"Nanti setelah selesai investigasi penangananya kayak apa kita ikuti saja. Kalau nanti dilimpahkan ke kabupaten, kami yang mengelola dan sebaliknya," ujar dia.
Belum lama ini, terdapat laporan temuan reruntuhan situs purbakala di atas lahan proyek tol Pandaan-Malang. Situs berada di Dusun Sekaran, Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang, tepatnya di atas lahan pembangunan jalan tol ruas Malang-Pandaan sektor IV, kilometer (km) 35.
Temuan ini dilaporkan berupa struktur bata yang saat ini berada di dinding tebing tanah sisi barat daya jalan tol. Situs dapat ditemukan karena level tanah direndahkan sekitar tiga meter guna pembangunan jalan tol. Menyusul temuan tersebut, pengerjaan proyek tol di lokasi tersebut dihentikan sementara.