Selasa 02 Apr 2019 19:47 WIB

Akhir Cerita Pengakuan AKP Sulman

AKP Sulman menyebut pernyataannya adalah buntut kekecewaan karena telah dimutasi.

Rep: Mabruro/Febrian/Ant/ Red: Teguh Firmansyah
Gedung Mapolda Jawa Barat
Foto: Mahmud Muhyidin
Gedung Mapolda Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, Mantan kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz telah menyatakan penyesalannya ihwal tudingan pengerahan polisi di Garut untuk memenangkan pasangan capres 01. Lewat keterangan pers di Mapolda Jabar, ia pun telah menarik pernyataannya tersebut.

Tak butuh waktu lama AKP Sulman untuk mencabut pernyataannya itu. Pernyataan Sulman yang disampaikannya di Kantor Hukum dan HAM Lokataru hanya berlaku sehari. Pada Ahad ia menyampaikan tuduhannya dan pada Senin AKP Sulman menarik kembali.

Koordinator Hukum dan HAM Lokataru Haris Azhar pun tak mengetahui persis yang melatarbelakangi Sulman. Namun, menurut Haris yang mendampingi AKP Sulman saat konferensi pers pada Ahad, kegelisahan mantan kapolsek Pasirwangi itu telah disampaikan sejak sebulan lalu. 

"Dia cerita sudah sebulan lalu bahwa makin hari makin ada indikasi-indikasi soal bagaimana menggunakan polisi dalam memenangkan paslon (01),” cerita Haris dalam sambungan telepon dengan Republika.co.id, pada Selasa (2/4).

Haris pun mengaku sudah memberikan masukan sebelumnya. Ia juga memberikan pertimbangan-pertimbangan apabila hal tersebut diungkapkan kepada publik.  “Sampai akhirnya dia memutuskan mau membuka itu, saya kasih beberapa pertimbangan-pertimbangan. Nah, sampai akhirnya dia mencoba mengontak beberapa media untuk membuka,” ujar Haris.

Baca juga, Haris Azhar Bingung Alasan AKP Sulman Cabut Pernyataan.

Kemudian, jika memang keputusannya sudah bulat, Haris menyarankan agar persoalan ini dibuka di Jakarta agar bisa sekaligus melapor kepada Ombudsman.

“Harusnya kan hari Selasa ini, tapi dipercepat hari Minggu. Ya sudah, saya mendadak bantu di hari Minggu. Bahwa kemudian Seninnya dia ke Polda (Jabar) terus berubah, ya, itu sudah di luar saya lagi,” ungkap Haris.

Haris tak mau berspekulasi terlalu jauh mengapa Sulman mencabut pernyataannya. Namun, ia mengaku sudah mengonfirmasi Sulman terkait hal tersebut. Haris juga mencari tahu apakah ada dugaan kekerasan ataupun intimidasi yang dialami Sulman sehingga memutuskan mencabut pernyataannya itu.

Sulman, kata Haris, menyatakan tidak ada kekerasan yang dialaminya.  “Kalau keterangan ke saya, tidak ada kekerasan di polda. Cuma, ya, dia ketemu dengan banyak pejabat di polda, dia memutuskan mencabut itu (pernyataannya),” ujarnya.

Saat memberikan keterangan pers di Mapolda Jabar, AKP Sulman mengaku telah membuat kesalahan. Ia menyebut pernyataannya tersebut merupakan buntut kekecewaan karena telah dimutasi.

"Sebetulnya itu saya sampaikan karena saya waktu itu emosi. Saya emosi telah dimutasi dari kapolsek ke Polda Jabar," kata dia yang mengenakan seragam Polri dengan pangkat tiga balok emas di pundak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement