REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin menyampaikan pesan agar orang tua mengirimkan anaknya ke pesantren. Jika orang tua memiliki beberapa anak, katanya, setidaknya kirimlah satu anaknya sekolah pesantren.
Ma'ruf menyampaikan pesannya saat melakukan silaturahim dengan pengasuh dan santri Pondok Pesantren Attohiriyah Alfadiliyah, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (2/4). Dalam acara yang dihadiri ribuan santri dan warga Lombok tersebut, Kiai Ma'ruf mengatakan anak yang sekolah pesantren diharapkan bisa menjadi ulama dan intelektual.
"Karena itu ibu-ibu, bapak-bapak, kalau punya anak satu dikirim ke pesantren, supaya jadi orang yang meneruskan pesantren," ujar Kiai Ma'ruf saat bertausiyah di Pondok Pesantren Attohiriyah Alfadiliyah, Praya, Lombok Tengah.
Kiai Ma'ruf mengatakan, santri saat ini berbeda dengan santri zaman dulu yang tidak menguasai dunia digital. Karena itu, Kiai Ma'ruf mendoakan agar santri dan santriwati yang sedang belajar di pondok pesantren Attohiriyah kelak tidak hanya menjadi seorang ulama, tapi juga intelektual.
"Kepada para santri kita doakan mudah-mudahan mereka akan menjadi ulama-ulama. Ulama intelek yang ulama," ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Menurut Kiai Ma'ruf, santri sekarang tidak hanya belajar agama saja, tapi juga sudah banyak yang memahami dunia digital. Menurut dia, hal itu tak lepas dari peran Presiden Jokowi yang telah membangun 'tol langit' di Indonesia.
"Santri sekarang zamannya digital. Bisa internet, online, dan bisa macam-macam. Karena sudah ada tol langit," kata ulama asal Banten ini.