Selasa 02 Apr 2019 18:07 WIB

Gerakan Kader Pemuda Anti-Narkoba Berbasis Pedesaan

Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba merupakan program prioritas kepemudaan Kemenpora.

Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba di Kota Kendari
Foto: Istimewa
Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba di Kota Kendari

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI – Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba hingga ke pelosok desa, membuat Kemenpora menekankan pentingnya para Kader Pemuda Anti-Narkoba untuk bergerak dengan basis pedesaan. Untuk menjangkau kampanye anti narkoba hingga pelosok desa itu, Kader Inti yang ditempa lewat pelatihan intensif selama empat hari, diharapkan bisa merekrut lagi kader pemuda anti narkoba dari setiap desa.

“Dari 200 pemuda yang berasal dari lima kabupaten di Sultra, setelah pelatihan dan dikukuhkan nanti, kita harapkan masing-masing bisa merekrut lagi 25 kader pemuda anti-narkoba di daerah masing-masing. Dengan demikian kampanye anti narkoba dari pemuda ini dapat dilaksanakan dengan berbasis pedesaan,” kata Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda pada Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Arifin Majid di sela-sela Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba di Kota Kendari, dalam rilisnya, Selasa (2/4).

Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba merupakan program prioritas kepemudaan Kemenpora guna mengatasi darurat peredaran dan penggunaan narkoba di Tanah Air. Program ini digulirkan sejak 2016 dan telah menyisir beberapa provinsi secara bergiliran. Untuk tahun ini, selain Sulawesi Tenggara, Pelatihan Kader Inti Anti Narkoba direncanakan digelar di Maluku (Ambon) dan Kepulauan Riau (Batam).

Menurut Arifin, di Sultra, seperti di provinsi yang masuk zona merah peredaran dan penyalahgunaan narkoba lainya sudah masuk hingga ke pelosok desa. Barang ilegal tersebut rawan masuk ke provinsi yang memiliki banyak pulau ini lewat jalur laut.

“Banyak pulau-pulau yang mudah dimasuki. Seperti Pulau Wanci yang disinyalir rawan menjadi tempat menurunkan narkoba,” kata Arifin.

Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti-Narkoba di Kota Kendari digelar selama empat hari, 1-4 April 2019. Diikuti sebanyak 200 pemuda Sultra yang berasal dari lima Kabupaten/Kota se-Provinsi Sultra yaitu Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Konawe Utara, dan Bombana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement