Selasa 02 Apr 2019 21:32 WIB

Baru 27 Persen Masyarakat Kenal Tiga Kartu Sakti

Saat kampanye Jokowi mengenalkan tiga kartu sakti programnya.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo menggelar kampanye terbuka di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo menggelar kampanye terbuka di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) melakukan kampanye di Ngawi, Jawa Timur, Selasa (2/4) malam. Di Ngawi, Jokowi kembali mengenalkan tiga kartu yang akan dikeluarkan jika dirinya dan Ma'ruf Amin terpilih pada Pemilu 2019.

Menurut Jokowi, saat ini baru 27 persen masyarakat yang mengenal tiga kartu saktinya itu. Ketiga kartu tersebut yakni Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Pra Kerja, dan juga Kartu Sembako Murah.

Baca Juga

Pertama yakni kartu KIP Kuliah. Jokowi menjelaskan kartu ini diperuntukkan untuk mempermudah siswa lulusan SMA maupun SMK melanjutkan pendidikan hingga bangku kuliah.

"Kartu ini nanti diberikan kepada anak-anak kita lulusan SMA, SMK yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Nanti akan dibayar dengan KIP Kuliah," jelas Jokowi.

Jokowi berharap kartu ini dapat mencetak sarjana sebanyak-banyaknya di Indonesia sehingga daya saing dan kompetisi dengan negara lain pun meningkat.

Selanjutnya, Jokowi mengenalkan kembali Kartu Pra Kerja. Kartu ini diperuntukan bagi para pencari kerja untuk meningkatkan ketrampilan mereka sebelum masuk ke dunia kerja.

"Jika belum masuk dunia kerja, akan diberi insentif honor," tambahnya.

Terakhir yakni Kartu Sembako Murah. Jokowi menyebut, kartu ini akan meringankan beban masyarakat untuk membeli barang kebutuhan pokok seperti beras, telor, minyak, dan lainnya.

"Kita harapkan anak-anak bisa mendapatkan gizi yang baik. Anak-anak kita sehat dan menjadi pintar. Harapan kita itu. Bukan hanya mendapatkan sembako murah tapi bisa memperbaiki gizi anak," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement