Rabu 03 Apr 2019 11:21 WIB

Senat Australia Sensor Fraser Anning

Senat sepakat menyensor ucapan Anning terkait penembakan masjid Christchurch.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Tampak dalam foto yang diambil dari video seorang pemuda melempar telur ke kepala Senator Fraser Anning, Sabtu (16/3). Anning sempat mengkritik kaitan antara imigran Muslim dan kekerasan.
Foto: AP
Tampak dalam foto yang diambil dari video seorang pemuda melempar telur ke kepala Senator Fraser Anning, Sabtu (16/3). Anning sempat mengkritik kaitan antara imigran Muslim dan kekerasan.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Senator Australia Fraser Anning yang menyalahkan Muslim atas penembakan di Selandia Baru disensor rekan-rekannya. Dalam rapat Parlemen Australia ke dua sejak serangan 15 Maret lalu, legislator baik yang pro-pemerintah maupun oposisi sepakat untuk menyensor ucapan Anning tentang penembakan yang menewaskan 50 orang tersebut.

"Komentar Senator Anning jelek dan memecah belah, ucapan itu berbahaya dan tidak dapat diterima oleh siapa pun, apalagi para anggota tempat ini," kata Ketua Senator Pemerintah Mathias Cormann, kepada anggota Senat lainnya, Rabu (3/4).

Baca Juga

Dalam penembakan Christchurch, Anning menyerang kebijakan imigrasi Selandia Baru. Karena perkataannya itu ia dihujani hujatan dan kritikan. Ia juga sempat dilempari telur oleh seorang remaja yang videonya viral di media sosial.

"Berusaha menyalahkan korban kejahatan mengerikan dan menjelek-jelakan orang berdasarkan agamanya, tidak mencerminkan pendapat Senat atau rakyat Australia," kata Senat Australia.

Anning menentang upaya sensor tersebut dengan berlindung dibalik hak kebebasan berbicara. "Hal ini juga merupakan sinyal pelaksanaan kebijakan sayap kiri yang paling buruk," kata Anning kepada Senat.

Anning duduk sebagai anggota independen setelah keluar dari partai One Nation yang anti-Muslim. Dua senator partai itu abstain dalam pemungutan suara. Senator dari One Nation Peter Georgiou membacakan pidato ketua One Nation Pauline Hanson yang tidak hadir dalam rapat itu.

"Ucapan Senator Anning yang tidak pada waktunya dan sangat tidak sensitif, tetap membuatnya memiliki hak untuk berpendapat, jika One Nation mendukung sikap Anda untuk mensensor Senator Anning, kebebasan berbicara Anda sebagai anggota parlemen terpilih akan terhapus," kata Georgiou membacakan pidator tersebut.  

Satu hari setelah penembakan Christchurch, Anning dilempari telur oleh Will Connolly, remaja 17 tahun yang kini dikenal dunia sebagai 'Egg Boy'. Anning juga melontarkan kritikan kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Morrison mengatakan pada saat ini Anning 'harus tunduk pada kekuatan hukum' atas pemukulannya terhadap Connolly. Anning menampar Conolly dua kali setelah remaja itu melemparnya dengan telur. Polisi tengah melakukan penyelidikan atas serangan tersebut tapi belum ada tuduhan yang diumumkan.

"Kali ini mungkin hanya seorang idiot dengan telur, tapi ada rangkaian yang dimulai dengan ini dan berakhir dengan seorang fanatik dengan senjata api atau bom, tapi tampaknya menurut Perdana Menteri Morrison, tidak apa-apa, sepanjang korbannya adalah konservatif," kata Anning.

Sebelumnya Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut perkataan Anning sebagai 'aib'. Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters menyebut Anning sebagai 'jingoistik atau ekstrimis nasionalis yang bodoh', dikutip dari AP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement