Rabu 03 Apr 2019 16:44 WIB

Aisyiyah DIY Gelar Tasyakur Milad Ke-105

Milad Aisyiyah digelar dengan tujuan bersama-sama menggiatkan kembali amar ma'ruf.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda
Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Siti Noordjannah  Djohantini dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY , Untung Cahyono di  acara tasyakur milad ke 105 'Aisyiyah di Gor Among Rogo Yogyakarta, Rabu  (3/4). Acara ini digelar dengan mengangkat tema 'Aktualisasi Risalah  Pencerahan untuk Dahwah Melintas Batas'.
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY , Untung Cahyono di acara tasyakur milad ke 105 'Aisyiyah di Gor Among Rogo Yogyakarta, Rabu (3/4). Acara ini digelar dengan mengangkat tema 'Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dahwah Melintas Batas'.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar tasyakuran milad ke 105 di Gor Among Rogo Yogyakarta, Rabu (3/4). Acara ini digelar dengan mengangkat tema "Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dahwah Melintas Batas".

Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah DIY, Siti Zulaihah mengatakan tema ini mengandung ajakan untuk bersama-sama menggiatkan kembali amar ma'ruf nahi mungkar. Yang mana, menjadi landasan menuju bangsa Indonesia yang berkemajuan.

Baca Juga

"Tujuan tasyakuran milad ini menggairahkan dan menggembirakan umat dalam beramal shaleh melalui Muhammadiyah atau Aisyiyah," kata Siti di Gor Among Rogo, Yogyakarta, Rabu (3/4).

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahim antarwarga Muhammadiyah dan Aisyiyah se-DIY. Diumurnya yang sudah 105 ini, Siti menjelaskan banyal dinamika yang telah dilalui Aisyiyah.

"Alhamdulillah, dinamika dakwah serta perjuangan Aisyiyah dalam memberdayakan dan memajukan perempuan Indonesia sejak kelahirannya 19 Mei 1917," kata Siti.

Berbagai bentuk kegiatan yang dan amal usaha telah dikembangkan. Bahkan, telah melintas batas yang dilandasi nilai-nilai Islam yang berkemajuan dan gerakan pencerahan atau yang disebut At Tanwir.

Siti menjelaskan, At Tanwir berarti Islam yang senantiasa menebar kebaikan dan keutamaan, memuliakan martabat laki-laki dan perempuan tanpa diskriminasi. Tentunya juga Islam yang membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, mencerdasakna kehidupan bangsa, menjunjung tinggi akhlak mulia dan memajukan kehidupan umat manusia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement