REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menegaskan Muhammadiyah tidak tidak terlibat secara praktis dalam politik. Pernyataan tersebut merespons Survei LSI yang menyebutkan, 51,3-57,7 persen anggota Muhammadiyah mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"PP Muhammadiyah menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing anggota, terkait masalah siapa yang akan dipilih dalam pilpres," kata Anwar Abbas kepada Republika.co.id, Rabu (3/4).
Ia menegaskan, Muhammadiyah secara organisasi bersikap netral. Selain itu, Muhammdiyah tidak pernah menanyakan kepada anggota tentang siapa yang akan mereka pilih nanti.
Anwar juga menjelaskan, survei tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai pedoman. Ada berbagai macam survei serupa dan hasil survei selama ini berbeda-beda.
"Ada survei yang menyimpulkan banyak warga Muhammadiyah memilih paslon 01, Jokowi-Ma'ruf. Tapi ada pula yang menyimpulkan bahwa warga Muhammadiyah banyak yang memilih paslon 02, Prabowo - Sandi," kata Anwar.
Survei LSI terbaru menyebutkan mayoritas warga Muhammadiyah mendukung paslon 02. Sebanyak 51,3-57,7 persen warga Muhammadiyah mendukung paslon tersebut, sedangkan, 42,3-48,7 persen mendukung paslon 01.
Survei LSI juga menyebutkan, sebanyak 47,1 persen umat Islam memilih Jokowi-Ma'ruf dan 28,2 persen umat Islam memilih Prabowo-Sandi. Sedangkan, sisanya 24,7 persen tidak memberikan jawaban.