REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Super agen sepak bola Eropa, Mino Raiola, turut angkat bicara mengenai aksi rasial suporter Cagliari terhadap kliennya, Moise Kean. Pemain depan usia 19 tahun tersebut menjadi pahlawan kemenangan klubnya, Juventus, di markas I Rossoblu, Rabu (3/4) dini hari WIB.
Menurut Raiola, aksi rasial adalah musuh lama sepak bola Italia yang sudah seharusnya dihilangkan. "Anda tidak bisa menjadi orang Italia dan jadi pelaku rasial sekaligus. rasial tidak pernah dibenarkan," kata Raiola dikutip dari Football Italia, Rabu.
Kean merupakan salah satu klien Raiola. Agen yang andal dalam menegosiasikan nasib pemainnya itu mengingat lagi tahun lalu saat kelompok suporter yang sama melakukan hal serupa pada kliennya Blaise Matuidi juga diserang teriakan rasial.
Raiola menyebut kliennya tidak pantas menjadi bulan-bulanan teriakan rasial. Ia meminta para pelaku rasial membuka mata bahwa kliennya atau semua pemain kulit berwarna secara umumnya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari dunia sepak bola. "Saya bersama anak-anak (klien) saya. Saya tak membiarkan mereka menyudutkan anak-anak saya," tegas dia.
Sebelumnya, diberitakan sepanjang laga antara Cagliari vs Juventus, Kean dan rekan setimnya, Blaise Matuidi, mendengar teriakan yang menyerupai suara monyet. Di menit ke-85, teriakan tersebut tiba-tiba senyap setelah Kean mencetak gol terakhir di laga tersebut.
Penyerang berusia 19 tahun itu menuai perhatian setelah melakukan selebrasi sesaat setelah menceploskan bola ke gawang lawan. Kean berlari menuju pendukung lawan dan berdiri terpaku sambil merentangkan tangan di depan fan lawan.