Kamis 04 Apr 2019 05:35 WIB

Mengapa Senator Anning tak Bisa Dipecat dari Parlemen?

Ada dua hal yang membuat Senator Fraser Anning tak bisa dipecat dari Parlemen.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Tampak dalam foto yang diambil dari video seorang pemuda melempar telur ke kepala Senator Fraser Anning, Sabtu (16/3). Anning sempat mengkritik kaitan antara imigran Muslim dan kekerasan.
Foto: AP
Tampak dalam foto yang diambil dari video seorang pemuda melempar telur ke kepala Senator Fraser Anning, Sabtu (16/3). Anning sempat mengkritik kaitan antara imigran Muslim dan kekerasan.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Senator Queensland Australia, Fraser Anning, telah mendapat mosi kecaman di parlemen atas komentarnya pasca serangan Christchurch di Selandia Baru. Meskipun tindakannya sangat keterlaluan, mengapa dia tidak bisa dipecat?

Senat telah beberapa kali memanggil Anning secara resmi atas komentar kontroversial yang dilontarkannya setelah serangan teror Christchurch yang menewaskan 50 orang bulan lalu. Gerakan bipartisan dari seluruh sisi di parlemen mengecamnya secara politis.

Baca Juga

Pemimpin Senat Liberal, Mathias Cormann, mengatakan Australia tidak akan mentolerir hasutan dan komentar memecah-belah. Sementara itu, Penny Wong dari Partai Buruh bahkan tidak mau menyebut nama Anning.

Dilansir SBS News, beberapa hal rupanya membuat Anning tidak dapat dipecat, bahkan setelah dikecam:

1. Sebatas kecaman

Secara realistis, mosi kecaman tidak lebih dari tamparan politik yang tidak telak. Ini adalah ekspresi penolakan Senat terhadap tindakan atau kebijakan yang mereka lihat berdampak negatif. Tidak ada konsekuensi hukum terkait mosi kecaman.

Dalam sejarah politik Australia, ada banyak mosi kecaman. Perdana Menteri John Howard, contohnya, pernah dikecam dua kali karena keterlibatannya dalam perang Irak pada tahun 2002. Dalam kasus apa pun seorang politisi tidak bisa dipecat dari pekerjaannya karena komentarnya.

2. Undang-undang tidak memperbolehkan

Mencoreng nama parlemen federal bukanlah pelanggaran yang bisa berujung pada pemecatan. Namun, ketentuannya tak begitu sedari dulu.

Sejarah pernah mencatat ada senator yang dipecat. Pada 1920, Perdana Menteri dari Partai Liberal Australia Billy Hughes memberhentikan seorang anggota parlemen Partai Buruh gara-gara pidato publiknya yang mengkritik Inggris.

Tetapi pada t1987, parlemen memperkenalkan Pasal 8 Undang-Undang Hak Istimewa Parlemen, yang menyatakan bahwa "Dewan tidak memiliki kekuasaan untuk mengeluarkan seorang anggota dari keanggotaan Dewan."

Itu berarti tidak ada peluang - bahkan dengan pendekatan bipartisan, seperti yang dilakukan melalui mosi kecaman- bahwa sesama senator dapat mengeluarkan Anning. Senator hanya dapat mendorong pengunduran dirinya.

Parlemen federal dapat mendorong untuk mengubah Konstitusi untuk memungkinkan pemecatan. Tetapi ada kekhawatiran bahwa Undang-undang itu dapat disalahgunakan, terutama jika salah satu pihak memegang mayoritas. Itu artinya, Anning hanya dapat disingkirkan kalau tak ada yang mau memilihnya kembali.

Komentar kontroversial

Menanggapi kasus penembakan Christchurch, Anning malah menyerang kebijakan imigrasi Selandia Baru. Komentar kontroversialnya itu membuatnya dihujani hujatan dan kritikan. Ia juga sempat dilempari telur oleh seorang remaja yang videonya viral di media sosial.

"Berusaha menyalahkan korban kejahatan mengerikan dan menjelek-jelakan orang berdasarkan agamanya, tidak mencerminkan pendapat Senat atau rakyat Australia," kata Senat Australia.

Anning berlindung dari mosi kecaman dengan menggunakan jubah hak kebebasan berbicara. Anning duduk sebagai anggota independen setelah keluar dari partai One Nation yang anti-Muslim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement