REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Dewan Syuro FPI, Habib Novel Bamukmin menampik adanya percakapan antara Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Yusril Ihza Mahendra yang berisi meragukan keislaman Prabowo Subianto. Setelah berkoordinasi dengan ustaz Bukhori Salim yang menemani HRS di Saudi Arabia, menurut Novel, yang melakukan percakapan tersebut bukanlah HRS melainkan orang kepercayaan HRS.
“Saya langsung di japri oleh Ustaz Bukhari Muslim yg memang cukup dekat dengan HRS yang biasa menemani HRS dan saya pun mendapat kabar perkembangan HRS dari Ustaz Bukhari Muslim. Sangat diduga tidak benar atas nama HRS mungkin dengan orang kepercayaan HRS bisa jadi,” kata Habib Novel kepada Republika pada Kamis (4/4).
Menurut Novel, sulit untuk melakukan komunikasi dengan HRS, terlebih kondisi beliau yang dicekal. Sehingga, HRS pun tak sembarangan untuk melakukan komunikasi.
“Karena saya pun di awal awal komunikasi dengan beliau sudah sangat sulit apalagi sekarang dgn status beliau sedang dicekal atas dugaan intelijen hitam dan oknum petinggi negara RI sehingga tidak sembarangan beliau membuka komunikasi,” katanya.
Sebelumnya Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra membeberkan isi percakapannya dengan HRS. Dalam percakapan via layana pesan singkat itu, habib Rizieq meragukan keislaman Prabowo Subianto.
“Itu tulisan Rizieq sendiri dalam WA yang jejak digitalnya bisa dijadikan bukti yang sangat sulit untuk dibantah,” kata Yusril kepada Republika, Kamis (4/4).
Dalam tangkapan layar percakapan Yusril dan HRS, tertulis mulanya Yusril menyampaikan niatnya untuk bersilaturahim kepada HRS lantaran hendak melaksanakan umrah. Dalam perbincangan selanjutnya, Yusril memaparkan posisi Partai Bulan Bintang (PBB) dalam gelaran pilpres.
Dalam chat tersebut, Yusril menyatakan, dirinya tak yakin Prabowo dan Sandi berada di barisan pembela Islam. Pemahaman Prabowo pun dinilai sangat minim.
Habib Rizieq pun membalas chat tersebut, di mana HRS mengatakan posisi dilematis. Sebab, menurut HRS umat ingin ganti presiden. Di lain sisi, Prabowo sebagai capres alternatif tak didampingi ulama. Dalam pesan itu, HRS menyebutkan dirinya meragukan keislaman Prabowo.
"Dukungan ijtima' untuk PS harus berdampingan cawapres ulama justru karena kita tahu PS lemah tentang Islam dan lingkarannya pun masih banyak yang “Islamphobia”. Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai “Politik Integritas” beraroma SARA, dan ini sebab kandasnya cawapres ulama,” tulis HRS dalam chat tersebut.
Tangkapan Layar Chat Yusril dan Habib Rizieq.