REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Hujan deras yang terjadi Kamis (4/4) dini hari, menyebabkan permukiman warga terendam banjir di tiga kecamatan, yaitu Baleendah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot. Selain itu, akses jalan penghubung Dayeuhkolot menuju Baleendah melalui jalur Siliwangi terendam banjir. Jalur Andir-Katapang dan Jalan Banjaran-Dayeuhkolot juga terendam banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sudrajat, mengungkapkan, ketinggian air di Jalan Andir-Katapang mencapai 50 cm hingga 150 cm. Kemudian, di Jalan Ciparay-Dayeuhkolot (Jalan Siliwangi) mencapai 10 cm hingga 90 cm dan Jalan Banjaran-Dayeuhkolot 10 cm hingga 70 cm.
"Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Bandung merata dan air yang masuk ke Sungai Cikapundung dan Citarum besar. Akibatnya, meluap ke permukiman warga," ujarnya, Kamis (4/4).
Ia mengungkapkan, ketinggian air di permukiman warga di tiga wilayah tersebut mencapai 10 cm hingga 2 meter lebih. Sementara itu, ratusan warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian di Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.
Sementara itu, salah seorang warga, Bima, mengungkapkan, Jalan Banjaran-Dayeuhkolot tidak bisa dilintasi, sehingga lebih baik pengendara motor dan mobil melintasi jalur lain, seperti Rancamanyar atau Bojongsoang.
Berdasarkan pantauan, banjir merendam permukiman di Baleendah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot. Di jalur Banjaran menuju Dayeuhkolot, akses jalan terendam banjir, termasuk di Jalan Siliwangi, termasuk di Andir-Katapang. Akibatnya, kendaraan dari kedua arah tidak bisa melintas.
Para warga yang hendak melintas terpaksa menggunakan delman milik warga atau perahu yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung. Banjir diperkirakan meluas karena beberapa tempat yang sebelumnya tidak terendam kini terkena banjir.
Pengendara motor dan mobil memilih melewati jalur jembatan Bojongsoang dan Rancamanyar. Akibatnya, terjadi penumpukan di kedua jalur tersebut dan menyebabkan kemacetan.