Kamis 04 Apr 2019 14:51 WIB

Teroris Christchurch Terkait Kelompok Sayap Kanan Australia

Kelompok Lads Society merupakan salah satu kelompok ekstremis terkenal Australia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Australia.
Foto: ABC
Polisi Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Teroris penembakan dua masjid di Selandia Baru, Brenton Tarrant (28 tahun) terhubung dengan kelompok ekstremis sayap kanan Lads Society yang berbasis di Melbourne dan Sydney. Beberapa jam setelah penembakan terjadi, halaman Facebook Lads Society ramai membahas kejadian tersebut dan memastikan pelakunya adalah Tarrant.

"Dia berada di tempat kejadian, dia banyak mendapatkan uang dari Bitcoin dan membayar liburan sendiri. Saya berbicara dengannya lagi pada 2017 ketika dia menyumbangkan uang untuk semua orang," ujar Pendiri Lads Society, Tom Sewell, Kamis (4/4).

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan publik, Sewell mengatakan, dirinya dan para pemimpin Lads Society diinterogasi oleh Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO) mengenai serangan teror di Christchurch, Selandia Baru. Namun, Sewell enggan membeberkan lebih lanjut proses interogasi tersebut, termasuk menolak mengomentari apakah dia mengenal Tarrant secara dekat.

ASIO dan Polisi Federal Australia menolak berkomentar ketika ditanya tentang hubungan antara Tarrant dengan Lads Society. Lads Society telah menggemborkan perlawanan kulit putih, islamofobia, dan merupakan salah satu kelompok ekstremis paling terkenal di Australia.

Para anggota kelompok tersebut pada tahun lalu menyusup ke lengan pemuda Partai Nasional, yang menjadi bagian dari pemerintah koalisi berkuasa. Mereka akhirnya dikeluarkan dari Partai Nasional karena pandangan mereka yang condong kepada ekstrem kanan.

Halaman Facebook Lads Society telah ditutup setelah tragedi penembakan di Christchurch. Namun, pesan Sewell ke grup pribadi di halaman Facebook Lads Society dan foto yang diunduh di Instagram miliknya semakin menambah bukti Tarrant terlibat dengan kelompok ekstremis sayap kanan tersebut. Lads Society kini menjadi perhatian sejumlah badan keamanan dunia.

Selain Lads Society, terdapat kelompok sayap kanan lainnya di Australia yakni United Patriots Front (UPF) yang dipimpin oleh Blair Cottrell. Menurut Australian Broadcasting Corporation, yang mengutip arsip dari akun Facebook UPF yang telah dihapus menyebutkan Cottrell sebagai kaisar.

Cottrell mendirikan UPF bersama dengan Sewell. Kemudian, Sewell mulai mendirikan kelompok Lads Society pada 2017 dengan dukungan promosi dari Cottrell. Cottrell digambarkan sebagai tokoh utama gerakan sayap kanan Australia dan beberapa kali tampak muncul dalam video dan foto bersama Lads Society. Cottrell mengatakan, UPF mendapatkan sumbangan dana dari Tarrant sebesar 50 dolar Australia.

"Saya tidak mempengaruhi Tarrant sama sekali. Mungkin tiga tahun lalu, dia mendukung oposisi khusus kami terhadap pembangunan masjid di Bendigo," ujar Cottrell.

Pada 2017, Cottrell dan dua anggota UPF lainnya dinyatakan bersalah karena telah melakukan tindakan penghinaan terhadap umat Muslim, melalui sebuah video. Dalam video tersebut, UPF memprotes pengembangan masjid di kota kecil Victoria.

Para analis dan anggota kelompok tersebut menyatakan, ekstremis kulit putih memperoleh momentum pada 2014 setelah seorang pria Muslim bersenjata menyadera sejumlah orang di sebuah kafe di Sydney. Pada tahun berikutnya, ribuan orang menghadiri demonstrasi oleh kelompok anti-Islam, Reclaim Australia dan beberapa politikus sayap kanan berbicara di acara tersebut.

Kecurigaan kehadiran anggota Lads Society di sayap pemuda Partai Nasional pertama kali muncul setelah pejabat partai mencatat masuknya anggota baru. Setelah pergerakan kelompok Lads Society terungkap di media lokal, Partai Nasional mengeluarkan 19 orang anggota dari kelompok tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement