REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019 kurang dari dua pekan lagi. Namun, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa sudah mengantisipasi dampak kejiwaan akibat proses elektoral tersebut.
Antisipasi tersebut dilakukan melalui penyiapan instalasi perawatan bagi pasien dengan gangguan penyakit jiwa tingkat ringan hingga sedang bagi calon anggota legislatif (caleg) yang tidak terpilih pada Pemilu 2019 nanti. Direktur RSUD Ambarawa, Rini Susilowati mengatakan, RSUD Ambarawa telah siap merawat pasien gangguan penyakit jiwa tingkat ringan hingga sedang pada tahun ini. Berbagai fasilitas pendukung termasuk bangsal perawatan dan tenaga medis serta paramedis khusus telah tersedia.
“Artinya, sudah ada persiapan termasuk ruangan untuk pasien yang mengalami gangguan jiwa atau stres sebagai dampak proses pemilihan umum nanti,” ungkapnya, usai mendampingi Bupati Semarang melakukan pembinaan kepegawaian di ruang serba guna RSUD Ambarawa, Kabupaten Semarang, Kamis, (4/4) siang.
Menurut Rini, secara infrastruktur RSUD Ambarawa sudah sangat memungkinkan untuk menyiapkan fasilitas khusus tersebut. Apalagi RSUD Ambarawa saat ini juga sudah mempunyai satu dokter spesialis yang memiliki keahlian khusus dalam menangani kesehatan jiwa.
Artinya, RSUD Ambarawa siap menerima pasien yang mengalami masalah kejiwaan usai pelaksanaan Pemilu 2019 nanti. “Sudah ada ruang perawatan khusus, terutama untuk malah kejiwaan ringan hingga sedang,” ujarnya.
Sebenarnya, kata Rini, penyiapan pelayanan khusus gangguan kejiwaan itu tidak hanya untuk para caleg yang tidak terpilih saja. Namun, guna meningkatkan layanan kesehatan, RSUD Ambarawa juga sudah melengkapi instalasi pelayanan bagi pasien gangguan jiwa dan akan ditingkatkan dengan menyiapkan bangsal khusus.
Sehingga pelayanan yang diberikan akan lebih bermutu. Selain, memiliki dokter khusus ahli kejiwaan, saat ini RSUD Ambarawa juga telah memiliki lima orang tenaga perawat khusus penyakit jiwa. Mereka telah dibekali keterampilan dan kemampuan khusus untuk merawat pasien tersebut.
Bahkan, mereka telah menyelesaikan tahap magang di salah satu rumah sakit khusus penyakit jiwa di rumah sakit khusus milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, di Semarang. “Kendati begitu, jika memang dibutuhkan RSUD Ambarawa juga telah siap siap merawat caleg yang mengalami gangguan jiwa atau stres jika tidak terpilih pada Pemilu 2019 mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Rini menjelaskan, pembinaan kepegawaian dilakukan oleh managemen RSUD Ambarawa untuk meningkatkan mutu kinerja dan pelayanan jajaraannya. Pembinaan menghadirkan narasumber Bupati Semarang H Mundjirin dan Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bambang Kusriyanto.
Sebelumnya, pada saat acara pembinaan kepegawaian di RSUD Ambarawa itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bambang Kusriyanto meminta Direktur RSUD Ambarawa Rini Susilowati untuk menyiapkan ruangan khusus untuk merawat caleg yang stres jika tidak terpilih saat pemilu 2019 mendatang.
“Tolong disiapkan ruangan khusus untuk caleg yang stres nanti. Bangsal juga tidak apa- apa untuk merawat mereka, jika dampaknya membuat caleg yang tidak terpilih mengalami masalah kejiwaan,” ujarnya.