REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam proses mendapatkan predikat International for Standardization (ISO) 9001:2015. Bila DMI bisa meraihnya, hal itu akan menunjang upaya pemakmuran masjid di seluruh Indonesia. Sebab, adanya standar mutu dalam pengelolaan masjid akan memudahkan sebagai tolok ukur.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Pemuda DMI Ahmad Syarifuddin. Dia menuturkan, pengurus masjid kerap kesulitan bagaimana mengukur kemakmuran masjidnya. Selama ini, belum ada instrumen yang dapat digunakan untuk menilai secara komprehensif.
"Itulah mengapa kita mengupayakan ISO ini," kata Ahmad Syarifuddin kepada Republika.co.id, Kamis (4/4).
Melalui berbagai perangkat dalam ISO, lanjut Syarifuddin, ada kemudahan bagi pengurus masjid untuk memakmurkan masjid. DMI bisa membuat semacam formulir yang perlu diisi pengurus masjid.
Formulir ini dapat menjadi data awal bagi pengurus masjid untuk mengambil suatu kebijakan yang tepat sasaran bagi jamaah dan masyarakat sekitar.
Misalnya, terang Syarifuddin, ada masjid yang menentukan target jamaah shalat Subuh dalam sebulan itu berjumlah 100 orang. Dalam proses pemenuhan target ini, pengurus masjid diharuskan melakukan rekapitulasi tiap hari. Bila yang tercapai hanya 70 atau 80 orang, maka pengurus bisa mengambil strategi baru agar target tadi tercapai.
"Ini akan menjadi bahan penilaian tiap bulan atau tiap pekan tergantung komitmen pengurusnya. Nanti kita standarkan manajemennya apakah tiap bulan atau bagaimana. Agar peningkatan pemakmuran masjid ini ada buktinya," ucap dia.
Karena itu juga, Syarifuddin menambahkan, pemberlakuan instrumen ISO dalam pengelolaan masjid ini, supaya ada catatan yang jelas dari berbagai kegiatan di masjid. Selanjutnya agar ada Standard of Procedure (SOP) pada beberapa hal, seperti tata kelola keuangan.
"Jadi kami akan mengaktifkan SOP ini. Misalnya terkait keuangan, bagaimana SOP keuangan masjid itu," paparnya.
Syarifuddin mengungkapkan, sejauh ini sudah ada masjid yang punya predikat ISO 9001. Masjid tersebut yakni Masjid Al-Ikhlas di Jatipadang, Jakarta Selatan. "Setahu saya, masjid Al-Ikhlas ini sudah dari 2007 (punya ISO), dan mereka settle untuk ISO ini. Karena kan ISO ini disertifikasi secara internasional," imbuhnya.