REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kalangan ibu-ibu simpatisan Prabowo-Sandi yang saat ini dikenal sebagai ‘emak-emak militan’, mengaku mendambakan rujuknya kembali calon presiden Prabowo Subianto dengan mantan istrinya, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. Mereka umumnya meyakini, rujuknya pasangan tersebut akan membawa kesejukan bagi masa depan Indonesia.
Sri Hadijati, misalnya, seorang ibu-ibu anggota pengajian di Jatiasih, Bekasi, yakin bahwa keberadaan Titiek di samping Prabowo akan menyempurnakan kepemimpinan tokoh yang selalu berhasil mengumpulkan ribuan massa di setiap kampanye yang didatanginya itu.
“Pak Prabowo itu tegas, sementara Ibu Titiek terkenal anggun dan keibuan. Keduanya saling melengkapi sebagai pasangan teladan negeri ini,” kata Sri yang berprofesi sebagai guru tersebut di Jakarta, Kamis (4/4).
Seorang emak-emak lainnya yang berdomisili di Cijantung, Jakarta, Elly Yulianti, menilai Prabowo merefleksikan sosok yang tegas, kuat dan berwibawa. Untuk itu perlu seseorang yang mampu memberikan sentuhan kehalusan. “Nah, itu bisa dipenuhi sosok Mbak Titiek,” kata dia.
“Mereka memang pasangan ideal. Keduanya sangat serasi,” kata Nila Andayani, seorang ibu-ibu professional yang tinggal di Cibinong, Bogor.
Nenden Wardah Rosidah, pembina pengajian Yayasan Islamiyah di Bandung mengatakan bila Prabowo dipaksa kondisi untuk menjalani apa yang telah beliau jalani.
Mantan anggota DPRD Jawa Barat ini mengatakan banyak ibu-ibu mengagumi kesabaran Prabowo menjalani kehidupannya tersebut.
Sementara Meiroza Rosita, ibu-ibu pengajian di Pakanbaru, Riau, meyakini bahwa di balik seorang pemimpin yang kuat harus ada penopang berupa seorang perempuan yang tak kalah kuat. Pada sisi itulah, ia yakin Mbak Titiek Soeharto yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, partai nomor urut 7, adalah orang yang pas mendampingi Prabowo.
“Mbak Titiek itu anggun, namun kuat dan liat. Beliau pas mendampingi 08,” kata Meiroza, menyebut sebutan khas untuk Prabowo.