REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Mantan Kapolsek Pasirwangi, Kabupaten Garut, AKP Sulman Aziz memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Garut, Kamis (4/4). Selain Sulman Aziz, Bawaslu juga memanggil tiga kapolsek lainnya, yaitu kapolsek Kadungora, kapolsek Garut Kota, dan Kapolsek Karangpawitan.
Komisioner Bawaslu Kabupaten Garut Asep Nurjaman mengatakan, panggilan itu dilakukan lantaran Sulman membuat pernyataan bahwa ia dan kapolsek lainnya di Garut diarahkan untuk mengamankan suara salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Undangan itu, lanjut dia, untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut
"Kami juga mengundang dan mengklarifikasi kapolsek-kapolsek yang menjadi peserta rapat (yang dipimpin Kapolres Garut). Semua memberikan keterangan dan penjelasan," kata dia, Kamis (4/4).
Ia mengatakan, ada sekitar 15 pertanyaaan yang diajukan kepada masing-masing pihak yang dipanggil. Pertanyaan itu terkait pernyataan AKP Sulman di media massa pada Ahad (31/3).
Meski begitu, Asep menyampaikan keterangan dan klarifikasi para polisi itu belum bisa disampaikan kepada masyarakat luas. Bawaslu, kata dia, akan terlebih dahulu membawa keterangan itu dalam rapat pleno.
Ia menegaskan, semua keterangan dan jawaban para polisi itu, akan dijadikan bahan pertimbangan kajian dalam rapat pleno. "Nanti akan kami bahas, apakah memenuhi syarat temuan atau tidak. Mudah-mudahan minggu depan sudah ada status hukumnya," kata dia.
Asep menegaskan, dalam mendalami kasus ini, pihaknya memegang prinsip mengedepankan profesionalisme. Menurut dia, dalam meminta klarifikasi kepada para polisi itu tak ada satu pun intervensi.
"Polisi (lainnya) yang hadir hanya pendampingan. Mereka saat klarifikasi tak diperkenankan memberikan tanggapan. Mereka hanya mendampingi," ucap dia.
Sementara itu, mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman menyatakan sudah menjawab dengan seksama pertanyaan yang dilontarkan Bawaslu kepadanya. Ia tak mau memberikan isi pertanyaan tersebut.
"Pokoknya kita doakan saja Pilpres 2019 ini berhalan denhan aman, damai. Dan rakyat Indonesia mendapatkan pemimpin yang diharapkan oleh rakyat," kata dia.