REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pedagang tempat penampungan sementara (TPS) di samping Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pasar Rumput, Jakarta Selatan, mengeluh. Pasalnya, belum ada kepastian untuk peresmian pembangunan Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, peresmian Rusunawa Pasar rumput menunggu keputusan presiden dan gubernur DKI Jakarta. Sedangkan pembangunan fisik gedung sudah mencapai 97 persen.
“Waktunya mereka yang menentukan bukan kami. Kami juga sedang menyiasati agar semua pedagang bisa mengisi kios di rusunawa,” kata Arief, Kamis (4/4).
Arief menambahkan, tempat usaha yang sudah disediakan di lantai dasar rusunawa sekitar 1.300 kios, sedangkan kebutuhan pedagang yang dipindahkan ke rusunawa sebanyak 1.600 kios. Maka dari itu, lanjutnya, butuh waktu untuk menambahkan kios yang kurang, sehingga kios belum bisa ditempati para pedagang.
Kemudian, Arief sudah merencanakan kios yang kurang untuk para pedagang. “Ada hal yang harus dirapikan. Tidak mudah pedagang pindah dalam waktu singkat. Kami masih memikirkan Perda dan sosialisasinya. Tidak asal memutuskan,” ujar dia.
Menurut dia, sistem untuk penempatan para pedagang di rusunawa dengan sistem undian untuk mendapatkan kios yang sudah disediakan. “Masih sama pakai sistem undian. Mereka semua punya nomor kios kok,” kata dia menambahkan.
Arief melanjutkan tidak hanya di dalam rusunawa yang sedang tahap penyelesaian seperti, fasilitas listrik dan genset. Namun, di luar rusunawa juga tahap proses untuk pembangunan trotoar untuk masyarakat sekitar.
“Nah, itu kami lagi urus izinnya segala macam biar semua lancar,” ujar dia.
Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D Pantas Nainggolan mengatakan, urusan rusunawa di bawah binaan PD Pasar Jaya. Sebab, rusunawa ini nantinya berintegrasi menjadi pasar modern di lantai dasar rusunawa.
“Kalau untuk peresmian memang tunggu dari keputusan gubernur DKI Jakarta. Belum ada pembahasan apapun dengan DPRD DKI Jakarta,” kata Pantas.
Menurut dia, pembangunan Rusunawa saat ini sudah sampai tahap penyelesaian. Rusunawa ini juga masih berjalan sesuai fungsi dan rencana dari awal. “Kalau ada perubahan baru dibahas lagi bersama DPRD DKI Jakarta tapi sejauh ini tidak ada,” ujar dia.
Pantas menambahkan, para pedagang di TPS Pasar Rumput diminta tetap sabar menunggu untuk dipindahkan ke Rusunawa. Pasalnya, saat ini Rusunawa masih belum bisa ditempati lantaran masih ada hal lain yang harus dibenahi.
Pantas berharap Rusunawa cepat diresmikan agar para pedagang bisa berjualan secara layak dengan fasilitas yang tersedia. “Ya kalau lebih cepat lebih baguslah diresmikannya,” kata dia.
Salah satu pedagang di TPS Pasar Rumput, Ahmad Fauzi (45 tahun), mengatakan, sudah dua tahun lebih berjualan di TPS Pasar Rumput. Namun, belum ada tanda-tanda Rusunawa Pasar Rumput akan diresmikan.
Fauzi mengatakan sudah 18 tahun berjualan di Pasar Rumput. Sejak dipindahkan ke TPS Pasar Rumput, pendapatannya jauh menurun. Sebab, di depan TPS Pasar Rumput terdapat pedagang kaki lima.
“Ya gimana, konsumen pasti lebih milih beli di depan. Kalau kami kan jualan di dalam. Kalau tidak ada langganan rugi jualan di sini,” ujar dia.
Padahal, ia juga harus membayar iuran bulanan kiosnya sebesar Rp 50 ribu per bulan. Biaya ini sudah termasuk untuk listrik, air, dan kebersihan. TPS Pasar Rumput ini buka selama 24 jam tiap harinya.
Fauzi berharap sudah bisa pindah berdagang di lantai dasar Rusunawa sebelum bulan puasa serta tidak ada lagi pedagang kaki lima di sekitar Rusunawa Pasar Rumput.
“Semoga pas pindah lebih ramai konsumennya dan lebih nyaman juga kami berdagang. Kalau bisa sebelum puasa pindah biar punya uang untuk pulang kampung,” ungkap dia.
Berdasarkan pantauan Republika pada Kamis (4/4), pembangunan Rusunawa Pasar Rumput masih dalam tahap penyelesaian. Seng-seng putih mengelilingi area Rusunawa Pasar Rumput. Pedagang kaki lima pun aktif berjualan di depan rusunawa, sehingga di sekitar rusunawa terlihat kumuh. Sampah berserakan dan beberapa anjing liar terlihat di sepanjang jalan.