REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) pda kuartal satu 2019 mencapai Rp 20 triliun. Executive Vice President Bisnis Kecil dan Kemitraan BRI Hari Purnomo mengatakan nilai tersebut mencakup seluruh sektor.
“Realisasi penyaluran KUR mencapai 23 persen di kuartal satu 2019 dengan nilai Rp 20 triliun dari total kuota penyaluran KUR BRI sebanyak Rp 87 triliun di tahun ini,” kata Hari, Kamis (4/4).
Dia memastikan penyaluran KUR di kuartal satu tahun ini mencakup sektor jasa, produksi, dan perdagangan. Dengan begitu, Hari mengatakan penyaluran KUR BRI saat ini sudah berimbang ke semua sektor.
Hari menambahkan, pda dasarnya BRI tidak membagi saluran KUR tersebut untuk sektor-sektor tertentu saja. “Ini kami lakukan untuk menghindari adanya ketidakseimbangan di antara semua sektor,” ujar Hari.
Hanya saja, Hari menegaskan untuk sektor produksi penyaluran KUR BRI porsinya tetap 60 persen. Menurutnya total porsi tersebut dipastikan mencakup kegiatan usaha dari hulu, proses, dan hilir.
Selain itu, Hari mengatakan BRI menyalurkan KUR mikro dan KUR tenaga kerja Indonesia (TKI). “Sejak awal tahun hingga 28 Februari 2019 ini KUR Mikro sebanyak Rp 14 triliun dan KUR TKI ang baru tersalurkan baru sekitar 0,2 persen atau sekitar Rp 28 miliar,” ungkap Hari.
Pada 2018, BRI menyalurkan KUR sebesar Rp 80,18 triliun atau sekitar 99,9 persen dari target. Selain itu, jumlah debitur yang menggunakan fasilitas KUR sebanyak 3,9 juta dengan kredit macet hanya sekitar 0,29 persen.