Kamis 04 Apr 2019 22:46 WIB

Kampanye Basah-basahan, Jokowi Yakin Dapat 75 Persen Suara

Jokowi meminta para pendukungnya meluruskan berita-berita hoaks.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo mengancingkan lengan kemejanya usai menjalankan Salat Magrib berjamaah di Masjid Agung Brebes, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo mengancingkan lengan kemejanya usai menjalankan Salat Magrib berjamaah di Masjid Agung Brebes, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Kampanye Calon Presiden Joko Widodo di Kabupaten Tegal, pada Kamis (4/4) diwarnai hujan deras. Ribuan massa yang menyemut di lapangan bola Dukuh Salam, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal tetap mendengarkan kampanye meski dalam kondisi basah.

Di tengah massa, dalam guyuran air, Jokowi membuka kampanye dengan mengingatkan pada pemilihan tahun 2014, di Kabupaten Tegal pasangan Jokowi – Jusuf Kalla mendapatkan suara 63 persen. Karena itu, melihat animo dan militansi pendukungnya yang bertahan di lapangan, juga para pendukungnya yang hadir di lokasi kampanye, Jokowi optimistis  bisa mendapatkan suara lebih besar lagi.

Baca Juga

“Melihat antusiasme seperti ini, meskipun kehujanan tidak ada yang bergerak satu senti pun ke arah lain, saya ingin di Kabupaten Tegal dan sekitarnya dapat 75 persen ke atas. Yang setuju silakan tunjuk jari! Yang setuju angkat jempol!” kata Jokowi.

Calon presiden nomor urut satu itu meminta agar para pendukungnya menjaga semangatnya. “17 April tinggal dua Minggu lagi. Jaga semangatnya seperti ini. Kawal semuanya yang ada di kampung, yang ada di desa, yang ada di TPS,” ujarnya.

Mendekati hari pemilihan, Jokowi mengingatkan agar waspada terhadap serangan fitnah dan kabar bohong. “Hati-hati, jangan yang terpengaruh oleh hal seperti itu. Kalau ada tetangga atau teman kita terpengaruh, tolong diluruskan, tolong dijelaskan,” tuturnya.

Ia menyebut sejumlah contoh berita bohong yang disebut Jokowi di antaranya adalah pendidikan agama dihapus, adzan akan dilarang, dan legalisasi perkawinan sejenis. Jokowi sekaligus menghimbau para pendukungnya untuk beramai-ramai ke TPS dan memakai baju putih.

“Nanti ajak teman, saudara, tetangga berbondong-bondong ke TPS. Pakai baju putih, karena yang mau dicoblos adalah yang berbaju putih,” sebutnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement