Kamis 04 Apr 2019 22:20 WIB

PCNU Kota Tasik: 60 Persen Warga Dukung Pejawat

PCNU dukung pemerintahan Jokowi untuk memajukan pesantren.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengunjungi Pondok Pesantren Raudhatul Mutaalimin, Kampung Cilendek, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Kamis (4/4).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengunjungi Pondok Pesantren Raudhatul Mutaalimin, Kampung Cilendek, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Kamis (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  TASIKMALAYA -- Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tasikmalaya KH Ate Musodiq menegaskan, dukungan warga Koya Tasik untuk pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan mencapai 60 persen.

Menurut dia, kehadiran KH Ma'ruf sebagai pendamping Jokowi akan semakin menguatkan dukungan bagi pasangan pejawat itu.

Baca Juga

"Pesantren ada 250 di Tasik, hampir semuanya adalah NU. Kami akan dukung pemerintah untuk memajukan pesantren," kata dia di Pondok Pesantren Raudhatul Mutaalimin, Kampung Cilendek, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Kamis (4/4).

Menurut dia, selama ini Pemerintah Jokowi telah berpihak pada para santri. Namun, dengan kehadiran KH Ma'ruf, ia yakin dukungan dan pembangunan yang berpihak pada pesantren akan lebih maksimal. "Ini bukan deklarasi. Tapi Insya Allah Kota Tasikmalaya 60 persen," kata dia.

Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional Soetrisno Bachir mengatakan, kedatangannya ke Raudhatul Mutaalimin ingin merealisasikan agar tokoh NU terpilih jadi wakil presiden. Karena itu, ia harap semua pihak turun untuk mendukung pasangan pejawat.

"Saya masih dengar di Jabar pasangan Jokowi-Ma'ruf masih imbang. Dulu kan Jokowi kalah, kalau bisa jangan imbang tapi harus menang, khususnya Tasikmalaya ini, jangan sampe suaranya 50 persen," kata dia.

Ia mengingatkan, jika Jokowi kembali jadi Presiden, pesantren akan dijadikan pusat ekonomi dan kewirausahaan. Menurut dia, Jokowi-Ma'ruf memiliki mimpi umat Islam dapat bangkit dalam hal ekonomi. "Saya datang bukan minta dukungan. Saya ingin mengubah pesantren agar berkembang," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement