REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Gegap gempita Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legeslatif menyedot banyak perhatian publik. Namun, politik elektoral ini justru menenggelamkan politik kesejahteraan yang lebih substansif.
“Konsesus politik bukan hanya soal pilpres dan pileg saja, jauh lebih penting dari itu bahwa politik untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto dalam Training Politik Nasional (Trapolnas) IMM AR Fakhruddin di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (4/4).
Menurut Cak Nanto, sapaan akrabnya, nilai-nilai kemuhammadiyahan harus masuk pada proses politik bangsa, tapi sebaliknya, proses politik tidak bisa masuk pada nilai-nilai Muhammadiyah.
“Politisi jangan dijauhi, melainkan etikanya harus kita lengkapi. Teladan yang baik adalah khutbah yang jitu. Apapun dan bagaimanapun, politik adalah jalan membangun bangsa,” tuturnya.
Karena itu, lanjut Cak Nanto, politik itu baik sebagai jalan mewujudkan kesejahteraan. "Itu sebabnya, politik kita harus didorong ke arah sana," ujar Cak Nanto.
“Politisi Muhammadiyah harus memperbaiki urusan yang terlanjur salah dan disalahgunakan atau diselewengkan, agar kita selalu mengambil peran,” imbuh Cak Nanto.
Selain Cak Nanto, acara yang diselenggarakan di UMY ini juga turut dihadiri oleh Bambang Eka (ketua Bawaslu RI 2008-2012), Afnan Hadikusumo (anggota DPD RI) dengan mengusung tema ‘Peran Ikatan dalam Kontestasi Politik Indonesia’.