REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fernando Alonso mengaku terkesan dengan perkembangan mobil McLaren pada musim balapan Formula 1 (F1) tahun ini. Akan tetapi, itu belum cukup untuk membuatnya tertarik kembali ke F1.
"Aku kira mobil ini memiliki lebih banyak daya cengkeram (grip), juga memiliki lebih sedikit drag di lintasan lurus. Mesinnya pun mengalami kemajuan lebih besar. Secara keseluruhan, dalam satu paket, aku kira mobil ini berada di arah yang benar," kata pembalap asal Spanyol itu seperti dikutip laman resmi Formula 1 pada Kamis (4/4).
Pembalap yang pensiun dari F1 di akhir musim 2018 itu merasakan McLaren memiliki dasar dan program pengembangan yang lebih baik dari tahun lalu. Menurut dia, mobil saat merupakan satu langkah maju di semua aspeknya. Alonso paham karena dua hari menjalani tes bersama McLaren di Sirkuit Sakhir, Bahrain.
Ia pun membandingkan perkembangan mobil McLaren yang tersendat saat ia masih menjadi pembalap F1 tahun sebelumnya. "Khususnya tahun lalu, awalnya bagus, tapi kemudian kami menghentikan pengembangan kemungkinan di Mei atau Juni, jadi itu menyakitkan sampai Abu Dhabi. Pada saat itu, aku tahu bahwa itu musim terakhirku juga," kata Alonso.
Namun masih banyak yang harus dilakukan jika McLaren ingin bersaing dengan tiga tim teratas, paling dekat target peringkat empat atau pemimpin tim papan tengah, kata Alonso. Setelah meninggalkan kariernya sebagai pembalap F1 akhir tahun lalu, kini juara dunia dua kali itu sedang fokus untuk turun di Indianapolis 500 untuk yang kedua kalinya. Alonso menyatakan tidak menyesali keputusannya.
"Jika suatu hari aku kembali ke Formula 1, yang aku ragukan karena keputusanku sudah bulat untuk berhenti dari Formula 1, adalah jika aku meraih juara dunia. Peluang itu memikat setiap pembalap. Tapi untuk finis ketujuh atau keenam, bahkan keempat, tetap tidak memikatku," kata Alonso.
McLaren musim ini menggunakan power unit dari Renault. Mereka mengantongi poin pertama lewat Lando Norris yang finis di peringkat tujuh balapan seri kedua di Bahrain, pekan lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika